Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PLATFORM pengembangan tenaga kerja Pintar menjalin kemitraan strategis dengan Harvard Business Impact (HBI), unit penerbitan dari Harvard Business School Publishing. Kolaborasi ini menjadi langkah signifikan dalam menghadirkan pelatihan manajemen dan kepemimpinan bertaraf global ke Indonesia, yang ditujukan bagi pekerja lintas sektor dan jenjang.
"Sebagai alumni dari Harvard Business School (HBS), saya bangga Pintar dapat menghadirkan ilmu dan standar pendidikan global ke Indonesia. Kolaborasi ini memperkuat misi kami untuk menciptakan generasi kerja yang unggul dan siap bersaing di pasar global," ujar Komisaris Utama Pintar sekaligus Direktur Havez Capital Imelda Harsono dikutip dari siaran pers, Jumat (11/7).
Melalui kerja sama ini, Pintar akan mendistribusikan dan melokalisasi konten pelatihan dari HBI, termasuk program unggulan seperti Harvard Manage Mentor, yang telah dikenal luas karena kualitasnya dan metode pembelajaran aktif yang kredibel. Konten tersebut akan diintegrasikan dengan platform end to end milik Pintar, yang mencakup asesmen, pelatihan, sertifikasi, hingga manajemen kinerja tenaga kerja.
Tak hanya bisa diakses secara online, offline, dan hybrid, pelatihan ini juga dapat dimanfaatkan oleh berbagai lembaga seperti instansi pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, dan institusi pendidikan. Kolaborasi ini hadir sebagai respons atas kebutuhan mendesak akan peningkatan daya saing tenaga kerja Indonesia di tengah pasar global yang semakin kompetitif.
"Kami sangat bersemangat untuk bermitra dengan Pintar untuk menjangkau pemimpin dan manajer di Indonesia. Program kami dirancang untuk membangun kepemimpinan yang relevan dengan praktik terbaik global," ungkap Executive Vice President HBI Vinay Hebbar.
Sementara itu, Managing Director HBI Sumit Harjani menekankan pentingnya adaptasi konten pelatihan terhadap konteks lokal. "Dengan teknologi yang dimiliki Pintar, kami dapat menyesuaikan konten pelatihan kami agar lebih sesuai dengan kebutuhan lokal, sehingga lebih relevan, berdampak, dan mudah diakses," katanya.
CEO Pintar Ray Pulungan menyatakan kolaborasi ini bukan hanya soal pelatihan, tapi juga membangun investasi jangka panjang pada SDM Indonesia.
"Perluasan akses terhadap pengetahuan, keterampilan, dan jaringan global selalu menjadi misi kami. Sebagai alumni Harvard Kennedy School (HKS), misi sosial ini sangat penting bagi saya sebagai pemimpin pelayan. Kemitraan ini menjembatani pembelajaran kelas dunia dan kebutuhan pelatihan angkatan kerja Indonesia demi investasi talent pool masa depan," tuturnya. (E-2)
Pseudoscience, atau ilmu palsu, merujuk pada klaim, metode, atau praktik yang tidak berdasarkan pada prinsip ilmiah yang valid.
Zodiak pertama adalah Scorpio yang memiliki kepintaran alami. Mereka seakan sudah pintar dari lahir, karena tanpa belajar pun Scorpio bisa menjawab pertanyaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved