Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
KETEGANGAN antara Iran dan Israel berdampak langsung terhadap pasar keuangan Indonesia. Analis dan Founder Stocknow.id, Hendra Wardana mencatat gejala risk-off atau kondisi investor cenderung menghindari risiko mulai terasa di pasar saham domestik. Hal ini tercermin dari indeks harga saham gabungan (IHSG) yang melemah pada penutupan perdagangan Senin, (24/6) ke level 6.787, serta melemahnya nilai tukar rupiah ke Rp16.480 per dolar AS.
"Konflik tersebut berpotensi membawa dampak langsung ke pasar keuangan global, termasuk ke pasar saham Indonesia. Kemarin IHSG terkoreksi 1,74%," ungkapnya kepada Media Indonesia, Selasa (24/6).
Dalam situasi penuh ketidakpastian seperti ini, sektor energi dan komoditas menjadi pilihan utama investor. Kenaikan harga minyak dan logam tambang dinilai mampu memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibanding sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga dan peningkatan biaya input.
Beberapa saham sektor energi seperti MEDC (Medco Energi Internasional), PGAS (Perusahaan Gas Negara), dan ELSA (Elnusa) dinilai memiliki potensi sebagai penyeimbang portofolio di tengah tekanan geopolitik. Di sektor logam mulia, saham MDKA (Merdeka Copper Gold), BRMS (Bumi Resources Minerals), dan PSAB (J Resources Asia Pasifik) dikatakan menonjol sebagai representasi aset lindung nilai terhadap inflasi dan ketegangan global.
Dari sisi strategi sektoral dan pemilihan saham, sejumlah emiten juga menarik untuk dicermati dalam jangka pendek. BRPT (Barito Pacific) diperkirakan memiliki peluang rebound dengan target harga menuju Rp1.700, seiring pemulihan industri petrokimia dan ekspansi ke sektor energi terbarukan.
"Saham ini dapat menjadi proxy dari pemulihan siklikal yang ditopang kenaikan harga minyak dan turunannya," jelas Hendra.
Selain itu, ENRG (Energi Mega Persada) sebagai emiten migas kelas menengah dinilai menawarkan potensi upside menarik di tengah kenaikan harga minyak dunia. Dengan target jangka pendek di level Rp420, saham ini mencerminkan potensi apresiasi seiring sentimen positif di sektor energi.
Hendra menekankan dalam menghadapi ketidakpastian global yang tinggi, investor dituntut untuk menerapkan strategi yang fleksibel dan selektif. Fokus pada sektor-sektor yang menjadi winners of war seperti energi, komoditas, dan tambang strategis dapat memberikan perlindungan sekaligus peluang pertumbuhan portofolio.
"Di tengah badai geopolitik, justru saham-saham bertema energi dan transisi global dapat menjadi pelabuhan investasi yang aman sekaligus menguntungkan," pungkas Hendra. (H-4)
MENTERI Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, melontarkan kritik tajam terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Ia menegaskan perubahan sikap terhadap Ayatollah Ali Khamenei.
Amanah konstitusi UUD 1945 untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, serta ikut mewujudkan perdamaian dunia harus direalisasikan dalam menyikapi konflik dunia.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 25 Juni 2025, menguat sebesar 98 poin atau 0,60% menjadi Rp16.256 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.354 per dolar AS.
Komandan Pasukan Quds dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Brigadir Jenderal Iran Esmail Qaani, terlihat dalam keadaan hidup dan sehat saat menghadiri perayaan kemenangan.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan kepulangan Jemaah haji Indonesia mulai lancar seusai serangan Iran ke pangkalan udara (lanud) militer Amerika Serikat di Qatar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved