Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono menegaskan hingga saat ini belum ada kesepakatan antara komunitas ojek online (ojol) dengan pihak aplikator terkait tuntutan pengurangan komisi dari 20% menjadi 10%.
Sebagai bentuk protes, komunitas ojek online dan sopir taksi daring hari ini menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di sejumlah daerah.
"Belum ada kesepakatan," ujar Igun kepada Media Indonesia, Selasa (20/5).
Menurut Igun, salah satu hambatan utama adalah sikap aplikator ojol yang masih enggan menurunkan potongan komisi. Dia menyatakan para pengemudi akan terus melakukan Aksi Akbar 2025 hingga tuntutan mereka dipenuhi.
"Kami tetap bertahan melakukan aksi agar tuntutan 10% dikabulkan," tegasnya.
Sebelumnya, Igun telah menyampaikan kekecewaannya terhadap pemerintah yang dinilai lamban dalam mengambil tindakan. Oleh karena itu, Garda bersama sejumlah aliansi, serikat, federasi, dan konfederasi pengemudi akan bertindak tegas terhadap aplikator yang dituding melanggar regulasi.
“Jika pemerintah tidak mampu bertindak, maka kami akan turun tangan bersama rekan-rekan dari berbagai elemen. Kami akan bertindak keras dan tegas, tanpa ampun bagi aplikator-aplikator yang melanggar aturan," ucapnya dalam keterangan resmi.
Aksi Akbar 2025 ini akan dipusatkan di tiga titik strategis yakni di Istana Merdeka, Kementerian Perhubungan, dan DPR RI. Igun memperingatkan bahwa kemungkinan besar akan terjadi kemacetan parah di sejumlah ruas jalan ibu kota.
“Kami mohon maaf sejak awal kepada masyarakat jika aktivitas mereka terganggu," katanya.
Selain aksi turun ke jalan, Garda dan komunitas pengemudi juga akan melakukan offbid massal, yaitu aksi mematikan aplikasi secara serentak. Aksi ini diperkirakan akan membuat layanan pemesanan melalui aplikasi terganggu secara signifikan pada 20 Mei 2025. (Ins)
GRAB Indonesia menyatakan tidak setuju dengan permintaan para pengemudi ojek online (ojol) terkait penurunan komisi atau potongan untuk aplikator hingga 10% yang disuarakan saat demo ojol
Sebanyak 1.632 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan demo pengendara ojek online (ojol) di kawasan Silang Selatan Monas, Jakarta Pusat.
Offbid massal semua aplikasi terancam terjadi ketika pengemudi dan kurir daring akan menggelar aksi demonstrasi di depan Istana Merdeka, Jakarta pada 21 Juli 2025 pukul 13.00 WIB.
SEBANYAK 1.437 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa sejumlah pengemudi ojek online (ojol) di kawasan Silang Selatan Monas, Gambir, Jakarta Pusat, pada Kamis (17/7).
Sebanyak 1.437 personel dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek jajaran akan dikerahkan untuk mengawal unjuk rasa ojek online (ojol) di kawasan Silang Selatan Monas.
KOMUNITAS pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam, Unit Reaksi Cepat (URC) Bergerak, akan menggelar unjuk rasa besok, Kamis, (17/7) di Patung Kuda, Monas.
Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy mengeklaim pihaknya tidak mengenakan komisi lebih dari 20% kepada mitra pengemudi ojek online (ojol).
Estimasi itu dihitung dari potensi penurunan aktivitas sektor ride-hailing hingga 50% akibat aksi mogok serentak yang dilakukan di berbagai kota besar.
MASSA unjuk rasa ojek online (ojol) telah membubarkan diri dari kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Massa demo ojol mulai bubar dengan tertib sekitar pukul 17.45 WIB.
Perwakilan massa aksi demo ojol melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenkopolkam) Lodewijk Freidrich Paulus.
RIBUAN driver ojek online (ojol) di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menggelar aksi konvoi dari gudang Bulog Sadang menuju kantor Bupati Purwakarta, Selasa (20/5).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved