Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

E-Commerce Trade Mall APL Segera Dibangun

08/11/2016 12:06
E-Commerce Trade Mall APL Segera Dibangun
(Ist)

AGUNG Podomoro Land (APL) berencana membangun layanan e-commerce di seluruh trade mall yang mereka bangun dalam rangka mendukung bisnis para pemilik kios. Saat ini tengah dipersiapkan desainnya dan diharapkan tahun depan sudah dapat diaplikasikan pedagang trade mall.

Menurut AVP Marketing TM Agung Podomoro, Ho Mely Surjani, saat ini masyarakat masih lebih suka membeli berbagai keperluan dengan mendatangi langsung pusat belanja atau mal karena produk yang dibeli lebih dapat
dirasakan, dibau, atau dirasakan. "Kalau di e-commerce yang tersaji hanya gambar dan spesifikasinya. Bahkan ada beberapa produk yang sebenarnya sulit kalau dipasarkan secara online. Inilah yang membuat pusat perdagangan dan mal masih ramai dikunjungi," ujar Mely.

Mely mengungkapkan kehadiran layanan e-commerce nanti sebagai pelengkap untuk memudahkan bagi pembeli bila sedang berhalangan untuk keluar rumah. Kehadiran pasar offline dan online saat ini menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Sejumlah e-commerce yang berkembang saat ini tentu memiliki ruang pamer untuk barang yang mereka pasarkan.

Beberapa pedagang trade malll saat ini sudah masuk ke online. Bagi mereka yang ingin menonjolkan online akan membeli kios yang memanjang ke belakang sebagi gudang dan yang offline membeli kios dengan muka lebar.

Mely juga mengungkapkan saat ini terjadi pergeseran pembeli trade mall. Contoh, Thamrin City sebagai pusat batik, perlengkapan muslim, dan bordir banyak dikunjungi retailer asing asal Timur Tengah, Asia, Amerika
untuk dijual lagi di negaranya. "Untuk membantu pedagang asal luar negeri tersebut kami memiliki fasilitas jasa ekspedisi setiap trade mall, biasanya ditempatkan di lantai atas. Di lantai bawah disediakan bagi supplier untuk menjamin ketersediaan stok barang," jelas Mely.

Kehadiran pedagang asing mendorong pemilik kios juga menjual produk secara online. Ini membuat pembeli asing lebih mudah untuk memesan barang dagangan. Setidaknya 400 pedagang offline memiliki fasilitas
online di Blok B Tanah Abang.

Konsultan IT, Ken Dean Lawadinata, menambahkan kehadiran e-commerce yang marak di Indonesia tidak akan membuat pedagang offline kehilangan pembeli. Sebaliknya, e-commerce yang banyak ditawarkan saat ini menjadi tools atau alat untuk meningkatkan penjualan.

Ken yang tengah menggarap layanan e-commerce trade mall Podomoro mengatakan pedagang saat ini dituntut cepat mengikuti mode. Fasilitas e-commerce akan memudahkan mereka mengikuti perkembangan. "Mayoritas
pebisnis kita saat ini merupakan follower," jelas Ken.

Ken yang juga salah satu perintis KasKus mengatakan banyak barang-barang terutama memiliki risiko tinggi seperti perhiasan, sepeda motor, mobil, serta beberapa produk lain yang sulit dipasarkan secara online. Pedagang yang ingin masuk ke bisnis online harus dapat membangun kepercayaan. Sekali saja mereka tidak bisa dipercaya, barang yang didagangkan akan sulit dijual.

"Saat ini produk yang ingin kita pasarkan dapat dengan mudah di-share, baik melalui e-commerce maupun media sosial," ujar Ken. Pemilik barang bila sudah masuk ke online harus senantiasa melakukan review terhadap pesanan serta siap untuk melakukan pengiriman dengan segera. (Ant/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya