Utilitas Industri Olahan Harus 90%

UPAYA pengembangan industri pengolahan hasil perikanan nasional terus menjadi salah satu target Kementerian Perindustrian.

Dalam target jangka pendek peta jalan (road map) sektor tersebut, pemerintah mematok peningkatan utilisasi industri perikanan hingga 90% dengan target jangka menengah mengembangkan kawasan industri perikanan baru di wilayah timur Indonesia.

"Target kita utilisasi industri perikanan sampai 90%. Saat ini sekitar 36,1% untuk skala menengah besar. Sementara pada skala UMKM mencapai 62%. Itu disebabkan antara lain terbatasnya suplai bahan baku ikan, sarana dan prasarana penangkapan ikan, serta gudang pendingin ikan," papar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada Rapat Kerja Nasional Kadin Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Senin (7/11).

Saat ini terdapat 718 industri pengolahan ikan dengan skala menengah besar yang memiliki kapasitas terpasang sekitar 1,6 juta ton dan menyerap tenaga kerja sebanyak 235 ribu orang.

Tidak hanya skala itu, industri pengolahan perikanan juga mampu dilaksanakan skala kecil seperti pemindangan ikan.

"Jumlah UMKM yang ada saat ini sebanyak 65.766 unit usaha dengan kapasitas terpasang 639 ribu ton dan menyerap tenaga kerja 174 ribu orang," ungkapnya.

Di sisi lain, Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinator Maritim Ridwan Djamaluddin menyebut jumlah kapal kecil nelayan yang hanya berlayar hingga 12 mil dari garis pantai sudah kelebihan 14 ribu unit.

Sebaliknya kapal berbobot besar kekurangan 5.000 unit.

"Kalau kita mau menguasai laut kita, kapal besar harus ditambah," ujar Ridwan. (Fet/Jes/E-3)