Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Industri FMCG Meningkat Berdampak Naiknya Angkutan KA Peti Kemas

Naviandri
21/3/2025 22:58
Industri FMCG Meningkat Berdampak Naiknya Angkutan KA Peti Kemas
Layanan angkutan peti kemas semakin diminati.(MI/Naviandri)

DI TENGAH dinamika kondisi perekonomian nasional, industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) dan manufaktur relatif menunjukkan pertumbuhan. Seiring dengan kebutuhan logistik yang efisien dan berkelanjutan dari industri ini, permintaan layanan angkutan peti kemas terus menunjukkan tren peningkatan.

Menjawab kebutuhan tersebut, KAI Logistik resmi meluncurkan KA Kalog 3, layanan angkutan peti kemas terbaru yang diharapkan dapat memperkuat kelancaran distribusi barang melalui jalur rel.

Direktur Operasi KAI Logistik, Heri Siswanto melalui keterangannya, Jumat (21/3), menjelaskan, seiring dengan pertumbuhan industri FMCG, manufaktur dan e-commerce, kebutuhan akan distribusi barang yang cepat dan andal semakin meningkat.

Dia mengatakan Kehadiran KA Kalog 3 dilatarbelakangi oleh pertumbuhan industri, terutama di sektor FMCG  dan manufaktur, yang terus berkembang. Menurut data nilai penjualan FMCG di e-commerce pada 2024 meningkat 32% dan diprediksi akan bertambah sebesar 19% di 2025. Tren peningkatan penjualan FMCG berdampak langsung pada meningkatnya penggunaan moda KA dalam mendukung rantai pasok pengiriman barang.

“Moda kereta api menjadi solusi logistik yang lebih efisien bagi perusahaan karena kapasitas angkutnya yang besar, kepastian jadwal, serta keamanan dan keselamatan yang menjadi prioritas. Hal ini tecermin dari peningkatan minat pengiriman barang menggunakan angkutan peti kemas yang meningkat 13% pada 2024, mencapai 2,3 juta ton,” terang Heri.

Menurut Heri, peningkatan ini juga selaras dengan penguatan komitmen dan kesadaran pelaku usaha dalam menjalankan bisnis yang lebih hijau dan memilih moda KA sebagai transportasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Menjawab tren permintaan angkutan peti kemas yang terus meningkat, Perseroan resmi mengoperasikan KA Kalog 3 mulai 13 Maret 2025 dengan jadwal perjalanan setiap dua hari sekali. Peluncuran layanan ini menjadi bagian dari upaya strategis perusahaan dalam memperkuat jaringan logistik yang lebih efisien, cepat dan andal.

KA Kalog 3 memiliki kapasitas angkut mencapai 30 gerbong datar (60 teus) atau setara dengan 1.080 ton dalam satu kali perjalanan. Relasi yang dilayani pun berbeda dari layanan sebelumnya, yakni Sungai Lagoa – Klari – Kalimas, yang dipilih secara strategis untuk mendekatkan titik distribusi ke berbagai kawasan industri utama, termasuk pusat industri yang menampung perusahaan-perusahaan besar di sektor FMCG dan manufaktur.

“Dengan kapasitas angkut yang besar, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi distribusi sekaligus menjadi solusi logistik berkelanjutan. Layanan ini berkontribusi pada konsep green logistics dengan mengurangi emisi karbon, mengoptimalkan moda transportasi ramah lingkungan, serta memperkuat peran kereta api dalam sistem distribusi barang di Indonesia,” ucap Heri.

Lebih jauh, lanjut Heri, layanan KA Kontainer ini juga akan berdampak pada aspek sosial dan ekonomi di mana mampu mengurangi biaya
pemeliharaan jalan karena kerusakan jalan yang berlebih, hingga mengurangi risiko kecelakaan jalan raya. Dengan dampak positif tersebut, diharapkan mampu meningkatkan daya saing angkutan peti kemas dan mendorong peralihan dari moda darat ke kereta api sebagai langkah nyata dalam mendukung transportasi yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi industri nasional.

Ke depan, pihaknya akan terus melakukan evaluasi dan pemantauan respons pasar terhadap KA Kalog 3. KAI Logistik akan melakukan tindaklanjut termasuk kemungkinan perluasan jangkauan melalui pengembangan rute maupun penambahan kapasitas angkut seiring peningkatan yang diprediksi terjadi.

“Sebagai bagian dari strategi perluasan layanan angkutan peti kemas, perseroan berkomitmen untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah,
memperkuat kolaborasi dengan pelanggan industri, serta mengembangkan fasilitas bongkar muat di stasiun-stasiun strategis. Selain itu, optimalisasi teknologi dan digitalisasi layanan akan terus diterapkan guna meningkatkan efisiensi operasional serta menghadirkan solusi logistik yang lebih andal dan berdaya saing tinggi,” sambung Heri. (E-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya