Masuk ke Pasar Digital, Pengiklan Butuh AI Untuk Baca Perilaku Konsumen

Naufal Zuhdi
19/2/2025 02:01
Masuk ke Pasar Digital, Pengiklan Butuh AI Untuk Baca Perilaku Konsumen
Groundhog Technologies telah bermitra dengan berbagai operator telekomunikasi global, termasuk Indosat Ooredoo, Telkomsel, Bharti Airtel, Saudi Telecom Company (STC), dan SingTel.(Dok. Groundhog Technologies Inc)

AKTIVITAS ekonomi digital diperkirakan bakal meningkat selama bulan Ramadan. Berdasarkan estimasi pemerintah, konsumsi rumah tangga akan melonjak dan berkontribusi hingga 2% terhadap PDB nasional. Namun, perubahan perilaku yang dinamis sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi para pengiklan untuk menjangkau audiens yang tepat.

Founder & CEO Groundhog Technologies Inc David Chiou mengatakan, pihaknya memiliki Groundhog DSP untuk menghadirkan solusi iklan programatik berbasis AI yang memungkinkan targeting dilakukan secara tepat, akurat, efisien, dan real-time. Dengan teknologi itu, brand dapat memaksimalkan dampak campaign mereka selama lonjakan konsumen di periode tersebut.

"Kami sangat antusias untuk ekspansi ke Indonesia," ujar David melalui keterangan resminya, Selasa (18/2).
 
Sebagai perusahaan teknologi yang berbasis di Taiwan dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, Groundhog Technologies telah bermitra dengan berbagai operator telekomunikasi global, termasuk Indosat Ooredoo, Telkomsel, Bharti Airtel, Saudi Telecom Company (STC), SingTel, dan banyak lainnya.

Kolaborasi itu memungkinkan Groundhog DSP untuk mengakses data telekomunikasi guna melakukan analisis mendalam tentang perilaku pengguna seluler, memungkinkan pengiklan untuk mengembangkan strategi segmentasi audiens yang lebih tepat, serta menayangkan iklan yang lebih relevan dan personal.
 
Inti layanan dari Groundhog DSP, sambungnya, ialah inovasi teknologi yang memberikan pengiklan informasi terkait audiens yang lebih dalam dan alat pengambilan keputusan yang lebih efektif. Salah satu fitur unggulannya adalah teknologi Dynamic Keyword Targeting (DKT) dengan keunggulan seperti analisis berbasis AI, ketepatan targeting, dan optimalisasi pengambilan keputusan.

"Dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa dan ekonomi digital yang booming, Indonesia adalah pasar dengan potensi yang besar. Meningkatnya layanan OTT dan perubahan pola konsumsi media menghadirkan tantangan unik bagi pengiklan. Platform AI kami dirancang untuk membantu bisnis menghadapi tantangan ini dengan menyediakan penargetan audiens yang tepat, iklan yang dipersonalisasi, serta optimalisasi anggaran yang lebih efektif untuk menjangkau audiens di pasar yang dinamis ini," pungkasnya. (Fal/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya