Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Habitatland, pengembang properti berbasis keberlanjutan, berhasil meraih kemenangan dalam kompetisi bergengsi BTN Housingpreneur 2025. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Bank Tabungan Negara (BTN) dengan tujuan menciptakan wirausahawan di sektor perumahan yang berfokus pada konsep berkelanjutan (sustainability).
“Kami merasa bangga menjadi pemenang setelah melalui proses seleksi ketat yang diikuti oleh 946 peserta di seluruh Indonesia. Kemenangan ini tidak hanya untuk Habitatland, tetapi juga untuk seluruh pihak yang percaya pada visi kami dalam menciptakan hunian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Selasa (18/2).
Ia mengatakan, setelah meraih penghargaan tersebut di JCC, pihaknya merasa kemenangan ini sebagai bukti komitmen Habitatland dalam mengembangkan proyek perumahan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Kompetisi BTN Housing Preneur terdiri dari dua tahap penjurian. Tahap pertama meliputi seleksi berkas, evaluasi bisnis, dan penilaian ide. Sementara itu, tahap kedua melibatkan sesi Live Pitching dan Grand Judging yang dinilai oleh dewan juri terkemuka, termasuk Gubernur Jawa Barat Kamil Ridwan Periode 2018-2023 Pakar Properti Yu Sang, perwakilan BTN, serta dosen dan praktisi di bidang properti.
“Habitatland memiliki tiga value penting setiap kami menjalani proyek. Pertama, Sustainable Living dengan menerapkan unsur hijau dan ramah lingkungan untuk menciptakan kemandirian setiap rumah. Kedua, Amanah Thayyiban, kami patuh terhadap peraturan undang-undang dan Rencana Tata Ruang Wilayah yang berlaku,” jelas Ryan.
Ketiga, lanjutnya, Creating Happiness, pihak Habitatland berkomitmen memberikan kebahagiaan dan keuntungan bagi semua pihak dan stakeholder yang terlibat.
“Sejauh ini, penerapan Konsep Eco House Development dari Habitatland itu mulai dari penyimpanan air, dengan sumur resapan dan biopori untuk menyimpan debit air hujan sebagai sumber air tanah,” kata Ryan.
Selanjutnya, tambahnya, pengelolaan sampah dengan memasang bio paving block yang mengandung 20% sampah dan 80% adonan pasir semen, sehingga setiap meter jalan menyimpan 2 kg sampah. Sampah organik dikumpulkan dan dijadikan sumber makanan bagi maggot, yang kemudian menjadi sumber protein alternatif.
“Kemudian soal pengelolaan limbah, kami menggunakan bio septic tank yang mengurai kotoran manusia dengan bantuan bakteri. Tidak hanya itu, kami juga memberikan bonus Water RO di setiap rumah, jadi para penghuni bisa minum langsung dari keran,” papar Ryan.
Dengan teknologi tersebut, Habitatland membuat penghuni rumah menghemat hingga 240 galon air per tahun atau setara dengan Rp5 juta. “Target ke depannya, Habitatland berkomitmen terus mengkampanyekan dan melipatgandakan visi misi kami. Kami ingin setiap proyek real estate di Indonesia dapat menerapkan nilai-nilai ramah lingkungan seperti yang kami lakukan. Ini bukan hanya tentang bisnis, tetapi juga tentang memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,” tutur Ryan Adam.
Dengan kemenangan ini, Habitatland berkesempatan untuk bergabung dalam ekosistem perumahan BTN, yang akan semakin memperkuat posisinya sebagai pengembang properti berbasis keberlanjutan terdepan di Indonesia. (H-2)
Pulomas Tower yang terletak di Jalan Kayu Putih Raya ini akan menjadi bangunan yang memiliki konsep modern dan ramah lingkungan.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus menunjukkan komitmennya sebagai lembaga keuangan berkelanjutan di Indonesia.
Dari data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Tahun 2024, Indonesia sendiri menyumbang hampir 34 juta ton sampah.
Nah, itulah yang kita lakukan di Savyavasa. Jadi luxury bukan dari apa yang kita lihat, tapi orang bisa merasakan.
Pameran ini menjadi momen strategis bagi perusahaan guna memperkuat peran mendorong industri nasional menuju keberlanjutan.
SETIAP aktivitas mencuci pakaian berdampak langsung terhadap lingkungan, mulai dari penggunaan air, listrik, hingga limbah yang dihasilkan.
Jadi terhadap sumber daya yang digunakan dan juga berorientasi pada siklus hidup serta menerapkan disain pasif maupun disain aktif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved