Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Bursa Kawasan Asia dan Global Menguat Bikin IHSG Tersungkur

Media Indonesia
06/2/2025 23:05
Bursa Kawasan Asia dan Global Menguat Bikin IHSG Tersungkur
Ilustrasi(Dok MI)

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami pelemahan pada penutupan perdagangan Kamis (6/2) sore di tengah penguatan bursa saham kawasan Asia dan global.

Terjadi pelemahan sebanyak 148,69 poin atau 2,12% ke posisi 6.875,54 pada IHSG saat penutupan. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 23,83 poin atau 2,97% ke posisi 777,64.

"Dari dalam negeri, IHSG tertahan di zona melemah, pasar khawatirkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini (2025) pasca merespons rilis data PDB 2024, serta juga terkait dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja dan pelaksanaan APBN dan APBN yang mencapai Rp306 triliun," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2024 sebesar 5,03% year on year (yoy), atau lebih rendah dari pencapaian tahun 2023 dan 2022 yang sebesar 5,05% (yoy) dan 5,31% (yoy).

Sementara itu, kebijakan efisiensi APBN dan APBD dikhawatirkan akan memberikan dampak terhadap perekonomian nasional, yang dikhawatirkan akan ada program kerja yang dihapus dan juga pemangkasan anggaran tidak dilakukan secara selektif.

Sehingga, berpotensi berdampak negatif terhadap investasi publik, penciptaan lapangan kerja, serta produktivitas tenaga kerja, dan menurunkan daya beli masyarakat.

Selain itu, juga dikhawatirkan akan berdampak terhadap PDB tahun 2025. Padahal, konsumsi pemerintah memberikan kontribusi terhadap PDB.

Sementara itu, pasar saham Asia menguat, pasar mempertimbangkan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lemah.

Data aktivitas sektor jasa AS secara tak terduga melambat pada Januari 2025 di tengah permintaan yang menurun, purchasing managers index (PMI) non-manufaktur AS turun menjadi 52,8 di Januari dari sebelumnya 54,0 di Desember.

Selain itu, pasar mempertimbangkan meredanya kekhawatiran atas perang dagang global setelahnya sebelumnya ada penundaan dan berharap terealisasi diskusi antara Presiden Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam membahas perkembangan perdagangan serta ekspektasi untuk pemangkasan suku bunga The Fed.

Sebelumnya, Presiden Fed Richmond, Thomas Barkin mengatakan The Fed masih condong ke arah penurunan suku bunga lebih lanjut tahun ini, tetapi menandai ketidakpastian seputar dampak tarif, imigrasi, regulasi, dan inisiatif lain dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor menguat dipimpin oleh sektor kesehatan sebesar 0,65%, diikuti oleh sektor teknologi yang naik sebesar 1,11%.

Saham IHSG 6 Februari 2025

Sementara itu, sembilan sektor melemah yaitu sektor keuangan paling dalam minus 2,43%, diikuti oleh sektor industri dan sektor barang baku yang masing-masing turun sebesar 2,37% dan 2,36%.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BUVA, AIMS, SAFE, OBAT dan SONA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BEBS, NZIA, KOTA, JGLE dan LMPI.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.420.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,54 miliar lembar saham senilai Rp13,73 triliun. Sebanyak 188 saham naik 444 saham menurun, dan 323 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 235,05 poin atau 0,61% ke level 39.066,53, indeks Shanghai menguat 41,17 poin atau 1,27% ke posisi 3.270,66, indeks Kuala Lumpur menguat 10,66 poin atau 0,68% ke posisi 1.585,17, dan indeks Straits Times menguat 15,05 poin atau 039% ke 3.830,42. (Ant/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya