Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
INDUSTRI akomodasi wisata serta makanan dan minuman (mamin) diperkirakan akan tertekan, imbas kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang melakukan penghematan belanja negara sebesar Rp306,695 triliun. Ini disampaikan Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Riza Annisa Pujarama.
Ia menyebut kebijakan efisiensi anggaran pemerintah akan mempengaruhi permintaan barang dan jasa, baik itu di level kementerian/lembaga (k/l), maupun pemerintah daerah (pemda).
"Sektor yang akan terdampak adalah sektor akomodasi wisata dan makan minum dari kegiatan penyewaan room meeting," ujar Riza kepada Media Indonesia, Kamis (30/1).
Kementerian/lembaga bakal melakukan efisiensi anggaran terhadap 16 pos belanja. Di antara pos belanja yang dipangkas ialah
perjalanan dinas 53,9%, rapat, seminar, dan sejenisnya sebesar 45%. Kemudian, percetakan dan suvenir 75,9%, sewa gedung, kendaraan, peralatan 73,3% dan lainnya. Okupansi kamar di hotel, penyewaan room meeting, dan jasa katering diramalkan bakal anjlok akibat kebijakan tersebut.
"Dampaknya dari kebijakan ini diyakini akan menurunkan produksi barang dan jasa dari pelaku usaha. Selain itu, ada potensi penurunan penawaran yang dapat berimbas ke produktivitas dan penyerapan tenaga kerja," jelas Riza.
Mengenai potensi adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi akibat efisiensi anggaran pemerintah, ekonom Indef itu enggan berspekulasi. Katanya, untuk mengukur hal tersebut perlu melakukan simulasi perhitungan yang terukur.
"Selain itu kita perlu lihat juga pengalihan anggarannya ke mana, apakah ke sektor produktif yang bisa menstimulus dunia usaha dan penyerapan tenaga kerja atau tidak," pungkasnya. (H-2)
Pemkot Bandung pun akan segera menerbitkan Instruksi Wali Kota (Inwal) sebagai pedoman pelaksanaan seleksi program tersebut untuk melakukan pemangkasan anggaran.
Rencana efisiensi akan dilakukan antara lain untuk alat tulis kantor sebesar 90%, percetakan dan souvenir 75,9%, sewa gedung, kendaraan dan peralatan 73,3%, perjalanan dinas 53,9%.
Ia memastikan Kemensos akan menyesuaikan pengeluaran misalnya untuk alat tulis kantor (ATK). Adapun untuk bantuan sosial, ia memastikan tidak ada pemotongan.
AKIBAT efisiensi anggaran yang dilakukan besar-besaran semakin nyata. Salah satunya, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) akan memangkas jam operasional imbas dari kebijakan tersebut.
Sebagai organisasi yang fokus pada prestasi, PP PBSI terus berusaha mencari sumber pendanaan lain untuk memastikan kegiatan olahraga bulu tangkis tetap berjalan.
Guru Besar UGM Bidang Manajemen Kebijakan Publik, Prof Wahyudi Kumorotomo, mengatakan target efisiensi anggaran yang ditargetkan Presiden Prabowo senilai Rp306 triliun memang cukup besar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved