Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
BERDASARKAN data BPS tercatat ekonomi Kalimantan Tengah (Kalteng) pada triwulan III 2024 mampu tumbuh 4,64% (y-o-y), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas TPHP Sunarti mewakili Gubernur Kalteng dalam sambutannya pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) Kalteng 2024, di Palangka Raya, Jumat (29/11) malam.
“Untuk itu kita patut berbangga. Kalteng merupakan salah satu provinsi yang mencatatkan peningkatan pertumbuhan di regional Kalimantan, di saat ekonomi Kalimantan justru mencatatkan pertumbuhan yang melambat sejalan dengan ekonomi nasional”, tuturnya.
Tekanan inflasi Kalteng pada 2024 menurun dibandingkan pada 2023. Inflasi Kalteng di triwulan III 2024 tercatat 1,45% (y-o-y), menurun dibandingkan periode yang sama 2023 yang sebesar 1,88%.
“Pencapaian ini tentunya tidak lepas dari kerja keras dan sinergi kita bersama, Pemerintah Daerah, Bank Indonesia dan berbagai pihak dalam mengawal inflasi tetap rendah yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID),” imbuhnya.
Disebutkannya pula, sepanjang 2024 Kalteng sangat gencar dalam melaksanakan kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), baik melalui operasi pasar dan pasar penyeimbang oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kerja sama Antar Daerah oleh Bulog, hingga peningkatan produksi pangan melalui pengembangan beras IR-42 seluas 2.350 kektare oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan produktivitas mencapai 5,5 ton per hektare.
“Untuk itu, saya sangat mengapresiasi berbagai langkah nyata yang dilakukan bapak ibu di TPID untuk mendukung kesejahteraan masyarakat,” sebut Sunarti. (N-2)
Kekayaan Intelektual (KI) terbukti menjadi motor penting pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini ditegaskan Direktur Jenderal KI Kementerian Hukum, Razilu.
DI dunia ekonomi yang penuh kalkulasi dan proyeksi, kita sering terbuai oleh ilusi keteraturan.
capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat menjadi 5,12 persen. Itu dinilai ekonom didorong oleh investasi dan konsumsi rumah tangga
Meski konsumsi kelas atas cenderung melemah, kekuatan konsumsi secara keseluruhan banyak berasal dari sektor informal.
Sektor ritel menilai perlambatan ekonomi saat ini dipengaruhi oleh turunnya indeks kepercayaan konsumen.
UNIVERSITAS Paramadina turut mempertanyakan angka pertumbuhan ekonomi Triwulan II 2025 yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 5,12% (yoy).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved