Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Andi Rizaldi meminta pelaku usaha di daerah Jabodetabek untuk segera melakukan sertifikasi standar industri hijau. Hal itu untuk mendukung komitmen pemerintah dan global dalam menurunkan emisi karbon.
"Kami berharap industri di Jabodetabek dan sekitarnya juga dapat melakukan sertifikasi standar industri hijau sehingga produknya memiliki nilai tambah dan berkontribusi baik terhadap lingkungan," ujarnya pada acara Temu Pelanggan BSPJI Jakarta, Jumat (27/9).
Baca juga : Bank Sentral Beri Angin Segar
Selain berkontribusi pada lingkungan, memiliki sertifikasi standar industri hijau juga bisa berdampak pada perekonomian. Pasalnya, saat ini sudah banyak peraturan terkait ekspor barang industri yang harus memenuhi standar industri hijau global. Investasi di masa depan juga menitikberatkan pada sektor produksi yang berkontribusi pada ekonomi hijau.
"Penerapan ekonomi sirkular dan penghematan energi pada sektor industri juga dapat mendukung percepatan dekarbonisasi sektor industri," imbuhnya.
Dijelaskannya, salah satu isu yang menjadi perhatian dunia adalah terkait iklim. Dari laporan Global Risks Report 2024 yang dikeluarkan oleh World Economic Forum, Pada tahun 2024, diperkirakan El Nino akan menguat dan dapat mengakibatkan kondisi panas ekstrem, kekeringan dan juga banjir.
Baca juga : Biaya Logistik masih Jadi Masalah di Tengah Kondisi Pasar Global yang Terbuka
Pada jangka pendek yaitu 2026 dan jangka menegah yaitu pada 2034, cuaca ekstrem menjadi risiko utama global dibandingkan isu dari sisi ekonomi, geopolitik dan teknologi. Diprediksi pada 2026 salah satu penyebab naiknya harga produk global adalah El Nino.
Sementara pada 2034, selain cuaca ekstrem, keanekaragaman hayati yang berukurang dan berkurangnya sumber daya alam perlu menjadi hal yang perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi input material pada industri ke depan.
"Kami menyadari bahwa isu ini tidak dapat diselesaikan oleh hanya salah satu pihak, maka dari itu, kolaborasi seluruh pihak merupakan kunci untuk menyelesaikan isu ini," tambahnya.
Baca juga : Berdayakan UMKM dengan Menggelar Pameran E-Commerce
Andi menyampaikan, saat ini seluruh dunia mengalami tantangan perubahan iklim dan salah satu agenda terbesar untuk mengatasi hal tersebut ialah dengan dekarbonisasi. Pemerintah Indonesia turut aktif untuk mendukung kebijakan global tersebut dimana ditargetkan terjadi penurunan emisi karbon sebesar 31,89% secara mandiri dan hingga mencapai 43,20% dengan bantuan internasional pada tahun 2030.
Selain itu khusus untuk sektor industri, ditargetkan dapat mencapai karbon netral pada tahun 2050 dan Indonesia dapat mencapai karbon netral pada 2060.
Adapun peran kementerian perindustrian untuk mencapai target tersebut adalah dengan membuat Standar Industri Hijau sehingga menjadi pedoman bagi Industri untuk dapat menerapkan industri hijau.
"Untuk bisa mendapatkan sertifikasi standar industri hijau, Bapak/Ibu dari Industri dapat berkonsultasi dengan Balai di lingkungan BSKJI salah satunya BSPJI Jakarta yang dapat melakukan sertifikasi industri hijau," tandasnya.(H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved