Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
SEKITAR 40% dari pengadaan barang dan jasa pemerintah wajib dilaksanakan oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta koperasi. Ini dilakukan pemerintah dalam rangka memajukan kedua pelaku usaha.
Salah satu yang memanfaatkan aturan pemerintah itu ialah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari. Dalam dua tahun terakhir, KSP Nasari telah meluncurkan dua produk pelayanan pinjaman kepada aparatur sipil negara (ASN) guru, ASN purnabakti, dan para pelaku UMKM yang terlibat dalam pengadaan barang dan jasa di pemerintah.
"Inovasi yang dilakukan oleh KSP Nasari dinilai dapat menjawab tantangan zaman. Dengan tata kelola yang baik seperti KSP Nasari diharapkan membawa koperasi tetap eksis dan berkembang," kata Deputi Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi, Jakarta, Kamis (27/6).
Baca juga : Bantu UMKM, Koperasi Kana Ekspansi di Medan
Ketua KSP Nasari Frans Meroga Panggabean menyatakan pihaknya berkomitmen terus menerus berinovasi dengan terus menghadirkan produk-produk terbaru untuk meningkatkan pelayanan dan eksistensi koperasi Indonesia.
"Saat ini KSP Nasari juga dapat melayani para ASN dengan pembiayaan khusus untuk naik haji (ONH plus), kepemilikan rumah dan mobil, serta pembiayaan permodalan untuk modal usaha sebagai persiapan aktivitas ASN tersebut pascapensiun," jelas Frans.
Ahmad berharap langkah yang dilakukan KSP Nasari turut mendorong koperasi-koperasi di Indonesia memberikan layanan terbaik kepada anggota. Selain itu, koperasi dapat memberikan perlindungan sehingga timbul rasa aman dari anggota ketika menyimpan dana. (Ant/Z-2)
KETUA Gekrafs Temi Sumarlin mengungkapkan industri kreatif Tanah Air memiliki potensi besar, salah satunya fesyen. Industri subsektor ekraf itu dinilai menjanjikan
Sebanyak Rp3,97 triliun pembiayaan telah disalurkan oleh Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Investasi Pemerintah (PIP) pada semester I 2025.
Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta.
Tiap pelaku UMKM menerima bantuan senilai Rp5 juta dalam bentuk barang, seperti rak display serta komoditas pangan berupa beras, gula, dan minyak goreng.
Asian Food Market ini merupakan wujud nyata untuk mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.
MENTERI Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman meluncurkan Program RISE To IPO sebagai solusi pembiayaan alternatif bagi usaha menengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved