Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Lebaran dan Akhir Tahun jadi Pendongkrak Pergerakan Wisatawan Nusantara di Tahun Ini

Naufal Zuhdi
14/3/2024 15:07
Lebaran dan Akhir Tahun jadi Pendongkrak Pergerakan Wisatawan Nusantara di Tahun Ini
Wisatawan domestik dari berbagai daerah mengunjungi masjid raya Baiturahman, Aceh.(Antara)

PEMERINTAH melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan sebanyak 14 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) serta 1,25-1,5 miliar pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di tahun ini.

Merespons hal tersebut, Sekretaris Jenderal Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran menyatakan bahwa momentum lebaran dan tahun baru adalah faktor pendongkrak dari target realisasi khususnya untuk wisatawan nusantara (wisnus) di tahun ini.

"Kita harus optimis itu tercapai. Momentum yang kita bisa ambil untuk bisa mencapai realisasi wisnus itu salah satunya adalah sebentar lagi kita libur lebaran, ini panggung terbesar. Itu salah satu kejarannya di situ. Yang kedua yang terbesar lagi adalah momentum tahun baru di akhir tahun," katanya saat dihubungi pada Kamis (14/3).

Baca juga : 9 Target Kinerja Kemenparekraf di 2024

Di antara kedua momentum itu, sambung dia, hal yang paling penting tidak adalah pergerakan dari kegiatan harian dari masyarakat yang jadi harapan untuk menunjang pergerakan wisnus sejumlah 1,25 miliar itu. Menurutnya hal penting yang lain adalah bagaimana pemerintah sekarang mengejar travelling di Indonesia agar lebih digalakkan dan memudahkan cost of travelling.

"Sehingg harapan target 1,25 miliar pergerakan itu bisa tercapai. Cost of travelling itu macam-macam yang paling utama menjadi kendala di masyarakat adalah transportasi. Untuk tiket pesawat, masyarakat banyak yang mengatakan bahwa biaya lebih murah untuk traveling ke luar negeri daripada di dalam negeri. Tidak lupa, memicu pergerakan wisatawan tentu harus didukung daya beli masyarakat," ujarnya.

Industri pariwisata, jelas dia, selalu sensitif dengan daya beli atau kemampuan ekonomi masyarakat untuk melakukan kegiatan atau melakukan perjalanan wisata. Apabila masalah tersebut tidak bisa diantisipasi, ia menilai bahwa target tahun ini juga tidak akan bergerak.

Baca juga : Menparekraf: Realisasi Perjalanan Wisatawan Nusantara di 2023 Jauh dari Target

"Kami dari sisi hotel yang paling kita lihat yang paling besar berkontribusi terhadap pergerakan wisnus adalah kegiatan pemerintah lintas darerah. Kita melihat kontribusi kegiatan pemerintah masih diatas 40% di hotel, ini bisa kita lihat pergerakan pemerintah lintas daerah yang jadi salah satu pendukung untuk mencapai target tersebut," ungkap dia.

Adapun hambatan yang paling besar untuk mencapai target tersebut adalah masalah tiket dan ketersediaan akses yang kurang cukup baik.

"Setelah covid, jumlah penerbangan ke setiap destinasi tidaklah sama karena keterbatasan pesawat saat sebelum pandemi. Belum semua daerah dapat memenuhi jumlah penerbangan sama seperti sebelum covid, ini yang menjadi salah satu kendala terbesar selain kita bicara harga tiket itu sendiri," tandasnya.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya