Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan divestasi 14% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) kepada Holding BUMN Pertambangan MIND ID mencapai kesepakatan. Ia mengisyaratkan divestasi saham di kisaran harga Rp3.000-an per lembar saham. Jumlah tersebut di bawah harga perdagangan saham INCO yakni Rp3.800 per lembar saham
"Sudah deal, sesuai dengan proporsi saham yang dilepas. Pokoknya di bawah harga pasar hari ini. Tunggu (pengumuman) resminya. Kira-kira sekitar Rp3.000-an," ungkap Arifin di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM, Jumat (16/2).
Menteri ESDM menuturkan finalisasi divestasi saham Vale akan segera rampung dan diumumkan pemerintah. Saat ini, tengah menuntaskan masalah administrasi divestasi 14% saham INCO dari Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM) ke Mind ID.
Baca juga : Menteri ESDM Sampaikan Indonesia akan Punya Smelter Bauksit pada 2027
"Kita berharap dalam beberapa hari ini, mudah-mudahan Senin (19/2) selesai semuanya, dari administrasinya soal legal. MIND ID tinggal bayar," tegas Menteri ESDM.
Menurutnya, divestasi saham INCO harus cepat diselesaikan untuk kepastian investasi ke depan. Kesepakatan tersebut praktis menyetujui peralihan status kontrak karya (KK) Vale yang berakhir di 2025, menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK).
"Harus ada kejelasan divestasi. Semakin lama nanti semakin enggak jelas, nanti enggak mau investasi dan lainnya. Kan investor menunggu itu. Jadi, negosiasi sudah selesai, termasuk perpanjangan kontrak juga sekalian," pungkas Arifin.
Baca juga : Erick Minta Vale Banting Harga soal Divestasi Saham
Diketahui bahwa kewajiban divestasi saham tertuang dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara. Disebutkan di pasal 112 ayat 1, badan usaha pemegang izin usaha pertambangan (IUP) atau IUPK pada tahapan operasi produksi yang sahamnya dimiliki asing, wajib melakukan divestasi saham sebesar 51% secara berjenjang kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah atau BUMN.
Dengan penambahan saham sebesar 14% tersebut, maka saat ini Mind ID memegang kepemilikan saham INCO dengan 34% saham. Lalu, VCL dan SMM memegang masing-masing 33% dan 11,5% saham INCO. Sisanya, 21% tersebar di pasar saham Indonesia. (Ins/Z-7)
Baca juga : DPR Tolak Perpanjangan Kontrak Karya Vale Bila Divestasi Urung Dilaksanakan
Menteri ESDM Arifin Tasrif menerima langsung Penghargaan Bintang Tanda Jasa the Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star dari Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida
MENTERI ESDM Arifin Tasrif membenarkan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah Kantor Direktorat Jenderal (Ditjen) Minerba, Senin (27/3).
Dewas KPK telah memeriksa Menteri ESDM Arifin Tasrif terkait dugaan bocornya dokumen penyelidikan.
Pemensiunan dini tidak serta merta menutup operasional, tetapi ada kompensasi yang akan diberikan kementerian di waktu sisa operasional
Ia tidak menampik kasus tersebut berkaitan dengan manipulasi dana tukin. Kerugian negara ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap alih kelola Blok Masela kini telah masuk tahap finalisasi. Nantinya, konsorsium PT Pertamina dan Petronas akan menggantikan Shell.
Gerakan BDS Indonesia merilis daftar brand yang menjadi target boikot utama dan brand yang memerlukan tekanan sosial agar tidak mendukung Israel.
Sebelumnya, mantan Sekretaris BUMN Said Didu menuding adanya obral jalan Tol Medan-Kualanamu yang dilakukan Waskita Karya, karena perseroan atau negara merugi.
Berdasarkan data dari transaksi divestasi tol Kualanamu-Medan-Tebing Tinggi, PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan mendapatkan keuntungan yang tinggi.
Produsen mobil Jepang itu telah mencoba untuk mendapatkan keuntungan lagi dan pulih dari kerusakan reputasi yang disebabkan oleh kepergian mantan pemimpin yang sekarang buron, Carlos Ghosn.
Seorang juru bicara mengatakan penjualan senilai sekitar 400 miliar yen selesai pada tahun fiskal yang berakhir pada Maret lalu.
Terkait Motorola, KLP menyebut divestasi dilakukan dengan alasan perusahaan itu menyediakan perangkat lunak yang digunakan dalam pengawasan perbatasan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved