Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
INDONESIA memasuki era bonus demografi yang berarti dari total populasi, jumlah usia produktif lebih banyak dibandingkan usia nonproduktif. Kondisi tersebut harus bisa dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis, tidak terkecuali yang bergelut di sektor logistik.
Namun, mencari sumber daya manusia (SDM) produktif yang memahami seluk beluk logistik bukan perkara mudah. Logistik saat ini belum terlalu akrab di telinga para pelajar di bangku sekolah yang akan kuliah. Belum lagi ilmu logistik hanya ada di beberapa universitas.
Kalau pun ada lembaga pendidikan yang menyediakan jurusan ilmu logistik, sering kali lulusannya tidak pasti akan bekerja di perusahaan yang diincar.
Hal itu diakui oleh Ketua Program Studi Manajemen Logistik Industri Elektronika Politeknik APP Jakarta Erika Fatma MT MBA CPLM dalam diskusi bertajuk 'Regenerasi Sektor Logistik: Peluang & Tantangan' yang diadakan PT Citra Van Titipan Kilat (Tiki) belum lama ini di Jakarta.
"Yang nyari kerja susah, nyari karyawan juga susah. Berarti ada yang tidak match antara yang diajarkan dengan kebutuhan industri," kata Erika.
"Karena yang diajarkan di kampus agak teoritis dan mungkin kondisi aktual berbeda," sambung dia.
Karena itu, lanjut Erika, dirinya senang ketika Tiki menggandeng Politeknik APP Jakarta. Kerja sama yang dibangun dapat membuat mahasiswa akan memiliki kesempatan untuk magang di perusahaan logistik. "Kami juga bisa update tentang teknologi dan tantangan terkini," kata dia.
Sebelumnya, Tiki memang tengah menjalani kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan tinggi. Direktur Utama Tiki Yulina Hastuti mengatakan pihaknya ingin mengajak generasi muda untuk turut berpartisipasi dalam membangun industri kurir nasional lebih maju melalui kreativitas dan inovasi yang dimiliki anak-anak muda.
Baca juga: Dorong Regenerasi Sektor Logistik, Tiki Teken MoU dengan Politeknik APP dan Universitas Pertamina
Direktur Utama Tiki Yulina Hastuti mengatakan, industri kurir dan logistik nasional perlu lebih banyak lagi menjaring talenta-talenta muda berbakat agar semakin kompetitif dan mendukung kebutuhan industri masa depan.
"Dibandingkan sektor industri lain seperti FMCG, telekomunikasi dan healthcare, sektor kurir dan logistik masih perlu mempromosikan potensi karier dan bisnisnya di kalangan anak muda," kata Yulina.
Sementar itu Direktur Pelaksana Tiki Trie Maulana Apriyanto yang juga menjadi salah satu narasumber di diskusi bersama Erika, mengatakan bahwa kerja sama dengan institusi pendidikan merupakan bagian dari kampanye #LogisTIKIndonesiaButuhAnakMuda yang dimaksudkan untuk bisa mewujudkan regenerasi di industri logistik.
Selain Politeknik APP Jakarta, juga ada sejumlah kampus yang diajak kerja sama oleh Tiki, yakni Universitas Pertamina serta Institut Transportasi & Logistik Trisakti. Ke depannya akan ada lagi kampus-kampus yang juga diajak bermitra.
Tri mengatakan alasan lain pihaknya menggandeng kampus-kampus itu ialah karena Tiki tidak ingin ketinggalan zaman. "Kami harus cepat beradaptasi. Utamanya agar bisa mendengarkan konsumen, bisa merespons pasar yang bergerak cepat," kata dia.
Tri mengatakan Tiki ingin lebih banyak merangkul anak muda untuk bergabung dengan Tiki yang kini sudah berusia 53 tahun. Menurut dia generasi muda memiliki kreativitas tinggi, melek teknologi, dan inovatif. Dengan bekerja sama dengan universitas, ada kesempatan juga untuk anak muda barkarier di Tiki.
MI/BUDI ERNANTO
Direktur Pelaksana Tiki Trie Maulana Apriyanto (kanan), Dosen Tetap dan Sekretaris Program Studi S1 Logistik ITL Trisakti Dr Sita Aniisah Sholihah SSi MT (kedua dari kanan), dan Ketua Program Studi Manajemen Logistik Industri Elektronika Politeknik APP Jakarta Erika Fatma MT MBA CPLM (kedua dari kiri), dalam diskusi bertajuk 'Regenerasi Sektor Logistik: Peluang & Tantangan' yang diadakan Tiki.
Selain itu, Tiki melihat generasi muda adalah cerminan konsumen saat ini dan juga di masa yang akan datang. Jika regenerasi berjalan di tubuh Tiki, maka akan didapat ide-ide segar yang relevan dengan kondisi. "Termasuk juga keahlian menggunakan teknologi. Kalau teknologi bisa dimanfaatkan sebagai enabler, harusnya bisa menciptakan peluang," kata Tri.
Beberapa inovasi yang dilahirkan Tiki seperti layanan Drive Thru, JEMPOL, dan aplikasi TIKI untuk ponsel pintar terbukti membuat Tiki mampu beradaptasi dengan era digital dan bertahan ketika covid-19 menyerang Indonesia.
Baca juga: Tiki Perbarui Tampilan Aplikasi Mobile dan Hadirkan Program Loyalitas
Kemudian menyambung dengan yang disampaikan Erika, tentu kerja sama dengan lembaga pendidikan akan meminimalisasi gap ketidaksesuaian antara pencari kerja dan pencari karyawan.
"Misal dari Tiki, sediakan praktisi untuk mengajar dan karyawan berprastasi kami bisa mendapat beasiswa. Jadi lembaga pendidikan dan perusahaan logistik sama-sama harus aktif," tutur Tri.
Masih di forum yang sama, Dosen Tetap dan Sekretaris Program Studi S1 Logistik ITL Trisakti Dr Sita Aniisah Sholihah SSi MT. Dia mengatakan bahwa dunia logistik saat ini telah mengalami perubahan yang signifikan, khususnya terkait persaingan.
Kompetisi yang ada sekarang bukan lah antara perusahaan jasa kurir, tapi antarrantai pasok. Karena itu memiliki informasi dan rencana sangat penting.
"Ke depannya, industri logistik butuh lebih banyak analis, planner yang butuh data. Dibutuhkan yang bisa menganalisis proses dan sistem dengan dukungan teknologi agar tajam saat lakukan perencanaan. Kalau dilihat dari kemampuan, yang dibutuhkan di masa yang akan datang ialah yang bisa menyelesaikan masalah yang kompleks," kata Sita.
Sita juga senada dengan Tri yang berpendapat bahwa kolaborasi adalah kunci untuk bisa mengatasi segala tantangan. "Kita enggak bisa sendiri, baik itu dari akademisi, praktisi, masyarakat, dan pemerintah." (Z-6)
Demi mengakselerasi pembangunan ekonomi melalui Koperasi Desa Merah Putih, BUMN-BUMN turut serta memberi sokongan.
Salah satu pusat logistik utama terletak di kawasan Cakung, Jakarta Utara. Di kawasan ini, CKB Logistics mengoperasikan empat gudang utama.
Indonesia Women in Transport and Logistic, sebuah wadah pemberdayaan perempuan di sektor transportasi, logistik, dan industri kesehatan-kosmetik, komitmen dorong partisipasi perempuan.
PT Pertamina International Shipping (PIS) menegaskan posisinya sebagai perusahaan yang dikelola secara profesional dan transparan.
Permintaan pergudangan di Banjarmasin mengalami lonjakan signifikan sepanjang 2025, seiring dengan transformasi kawasan industri
Lion Parcel memperluas jangkauan layanan dengan memperkuat jaringan mitra agen di seluruh pelosok negeri. Langkah ini untuk membangun ekosistem logistik yang efisien dan inklusif.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melaksanakan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Pemerintah Amerika Serikat telah menetapkan tarif baru sebesar 19% terhadap produk ekspor asal Indonesia, jauh lebih rendah dari rencana sebelumnya sebesar 32%.
ANGGOTA Komisi VI DPR RI, Rachmat Gobel, sangat mendukung amendemen terhadap Undang-Undang Perlindungan Konsumen.
Obligasi ini dijamin sepenuhnya, tanpa syarat, dan tidak dapat dibatalkan oleh CGIF selaku lembaga penjamin kredit dengan kekuatan finansial tingkat tertinggi (idAAA/stabil).
Tanpa mau belajar dari pengalaman negara lain, kita akan terjerumus ke dalam lubang menganga yang sudah kita ketahui sebelumnya.
Dari sisi fiskal dan makroekonomi, Anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Komarudin, mengingatkan bahwa kebijakan ini dapat menghambat target pertumbuhan ekonomi nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved