Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PT Kawasan Industri Terpadu Batang (Grand Batang City) Jawa Tengah yang merupakan bagian dari Holding BUMN Danareksa menjalin Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dengan PT Wanxinda Green Travel Industry Development dan PT Wanxinda Batang Industry Land Investment (Wanxinda). Luas tanah yang dikerjasamakan mencapai 98 hektare (Ha) dengan nilai Rp1 Triliun.
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan perjanjian oleh Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang, Ngurah Wirawan dan Direktur PT Wanxinda Green Travel Industry Development, PT Wanxinda Batang Industry Land Investment, Jinling Chi.
Direktur Utama PT Danareksa, Yadi Jaya Ruchandi, mengungkapkan penandatanganan PPTI itu merupakan bukti nyata bahwa kawasan industri di Indonesia masih memiliki daya tarik bagi investor global seperti Wanxinda.
Baca juga: Kawasan Industri Batang-Kemenaker Gelar Pelatihan Kompetensi Operator Garmer
“Kami mengapresiasi upaya Grand Batang City dalam mendapatkan investasi yang cukup besar dari Wanxinda. Ini juga pasti akan menarik perusahaan-perusahaan dari Tiongkok maupun negara lainnya untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya di Grand Batang City,” ujar Yadi melalui keterangan resmi, Rabu (22/11).
Ia menambahkan, masuknya Wanxinda berpotensi membuka lebih dari 200 ribu lapangan kerja baru ke depan, khususnya di Jawa Tengah dan sekitarnya.
Baca juga: Kota Deltamas Tempat Investasi Terbaik karena Integrasikan Hunian, Komersial, Industri
Direktur Utama Grand Batang City, Ngurah Wirawan mengatakan perolehan komitmen dari Wanxinda dapat terlaksana berkat kerja sama serta dukungan dari Kementerian BUMN dan Danareksa selaku pemegang saham.
“Kehadiran Wanxinda membuktikan bahwa kawasan industri kami memiliki keunggulan yang menarik minat investor. Kami di Grand batang City akan terus berupaya memberikan pelayanan dengan standar tertinggi, memastikan kebutuhan terpenuhi dan menghadirkan nilai tambah yang bermanfaat bagi investor,” tuturnya.
Sebagai informasi, Grand Batang City merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memiliki luas lahan mencapai 4.300 ha. Kawasan industri tersebut menawarkan multiakses yang terintegrasi, digitalisasi operasional kawasan, serta pengembangan kawasan yang memperhatikan lingkungan.
Grand Batang City juga memiliki daya tarik cukup tinggi. Itu terbukti dari minat investasi yang luar biasa pada lahan fase I seluas 450 ha yang kini sudah habis terjual.
“Saat ini 13 tenant telah mengisi lahan di fase I. Enam diantara mereka saat ini sedang dalam tahap konstruksi,” ucap Ngurah.
Sebagai tambahan informasi, Wanxinda yang telah berdiri 26 tahun di Tiongkok ini memiliki empat basis manufaktur di Guangzhou, Binzhou, Myanmar dan juga di Indonesia. Perusahaan itu memiliki jangkauan pasar global dan menyuplai untuk perusahaan-perusahaan besar seperti Amazon di Amerika Serikat. Wanxinda diketahui memiliki beberapa segmen bisnis di Tiongkok, seperti IT dan media, produksi aksesoris untuk program teknologi, dan juga manufaktur travel goods. (RO/Z-11)
Sejak awal tahun hingga 3 Juli 2025, modal asing keluar bersih di pasar saham dan SRBI masing-masing sebesar Rp52,95 triliun dan Rp34,72 triliun.
Sejak awal tahun ini hingga 15 Mei 2025, modal asing keluar bersih di pasar saham dan SRBI masing-masing sebesar Rp52,23 triliun dan Rp20,54 triliun.
DI tengah ketidakpastian global dan naiknya tensi geopolitik, Indonesia justru mencuri perhatian sebagai salah satu primadona investasi asing di kawasan Asia Tenggara.
Sejak awal tahun ini hingga 24 April 2025, modal asing masuk bersih di pasar SBN sebesar Rp18,50 triliun.
GUBERNUR BI Perry Warjiyo mengungkapkan pergeseran dalam aliran modal asing global. Semula mayoritas investasi terkonsentrasi ke AS, tetapi kini investor mulai beralih ke komoditas emas.
Arus modal asing yang hengkang atau capital outflow di pasar keuangan Indonesia mencapai Rp3,4 triliun pada Senin (24/2).
PT SEG Solar Manufacturing Indonesia, produsen terkemuka photovoltaic asal Amerika Serikat, akan memulai operasional pabriknya, pada April 2025.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara resmi telah menetapkan skema baru Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk periode 2025.
Dalam upaya mewujudkan visi besar kota mandiri dan modern, Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) meluncurkan zona komersial dan residensial terbaru.
PT Kawasan Industri Terpadu Batang menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dan Perjanjian Sewa Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP) dengan tiga perusahaan multinasional.
Dengan komitmen tinggi untuk memberikan fasilitas terbaik dan kemudahan berinvestasi, KITB berupaya mengukuhkan posisinya sebagai kawasan industri unggulan di Asia Tenggara.
Pabrik ini dibangun di atas lahan seluas 41,32 hektare dengan total investasi senilai US$500 juta dan diproyeksikan selesai pada kuartal kedua tahun 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved