Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan terdapat dua proyek utama yang akan dikerjakan dari pendanaan program Kemitraan Transisi Energi yang Adil atau Just Energy Transition Partnership (JETP).
Proyek prioritas itu ialah pembangunan jaringan transmisi dan interkoneksi listrik Jawa-Sumatra dan pensiun dini (early retirement) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Cirebon Unit 1 berkapasitas 1 x 660 MW di Kanci, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Ini diutarakan Arifin dalam peluncuran Investment and Policy Plan (CIPP) JETP di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Selasa (21/11).
"Tentu saja program transmisi ini menjadi prioritas kita. Nantinya (jaringan listrik) akan terkoneksi dari Jawa ke Sumatra dengan transmisi high voltage direct current (HVDC). Lalu, ada program early retirement," jelas Arifin.
Baca juga : Pemerintah Waspadai Jebakan Utang Dana Transisi Energi JETP
Penguatan infrastruktur transmisi guna menyalurkan energi listrik dari sumber energi baru dan terbarukan (EBT) yang berada di Sumatra. Arifin menuturkan kebutuhan energi hijau akan semakin meningkat di Pulau Jawa, sementara potensi EBT di Sumatra dapat diandalkan.
Baca juga : Jokowi Bicara Pendanaan Transisi Energi di Universitas Stanford AS
"Kita bisa memanfaatkan sumber-sumber energi seperti hidro atau air yang ada di Sumatra Utara," katanya.
Adanya kerja sama JETP, lanjut Menteri ESDM, diharapkan dapat mengkatalisasi investasi dan dukungan proyek energi terbarukan lebih besar ke depannya. Total pendanaan JETP disepakati antara Indonesia dan pimpinan International Partners Group (IPG) yang dimotori Amerika Serikat (AS) sebesar US$20 miliar atau sekitar Rp308 triliun (kurs Rp15.448).
Dokumen CIPP merumuskan skenario dekarbonisasi yang telah merumuskan target kondisional bersama emisi gas rumah kaca bagi sektor ketenagalistrikan on-grid sebesar 250 juta ton CO2 dengan porsi energi terbarukan mencapai 44% di tahun 2030.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menjelaskan saat ini rencana pemensiunan PLTU Cirebon 1 tengah tahapan asesmen. Masuk dalam rencana program JETP, pendanaan pengakhiran operasi PLTU tersebut berasal dari Asian Development Bank (ADB).
Diketahui bahwa dari hitung-hitungan ADB, pendanaan pensiun dini PLTU Cirebon-1 sekitar US$300 juta atau setara Rp4,6 triliun.
"Prosesnya sedang dilakukan asesmen secara menyeluruh. Baik itu soal data teknisnya maupun komersialnya. Jadi, ini sedang berjalan. PLN, ADB, dan stakeholder swasta tengah memetakan ini," pungkasnya. (Z-8)
ANGGOTA Komisi XIII DPR RI, Yan Permenas Mandenas, menyoroti masih maraknya tambang ilegal di Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya dan Papua Barat.
KementerianĀ Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mendorong program Listrik Desa (Lisdes) 2025-2029.
Kementerian ESDMĀ mencatat produksi batu bara dari Januari hingga Juni 2025 mencapai 357,6 juta ton. Angka tersebut setara 48,34% dari target 2025 sebesar 739,7 juta ton.
Transformasi industri pertambangan menjadi isu krusial dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan tarif listrik PT PLN, pada triwulan III atau periode Juli-September Tahun 2025 tidak naik.
Dua perusahaan memperoleh izin dari pemerintah pusat dan tiga perusahaan lainnya memperoleh izin dari pemerintah daerah atau bupati Raja Ampat.
Peningkatan emisi karbon akibat eksploitasi sumber daya secara masif telah mengancam ekosistem dan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah menargetkan sebanyak 60 blok migas baru ditawarkan kepada investor dengan skema insentif yang lebih kompetitif, dalam dua tahun ke depan.
Porsi energi fosil dalam bauran energi nasional masih dominan yakni di atas 80%.
Target energi terbarukan nasional saat ini mencapai 42,6 GW dengan PLTS sebagai penyumbang terbesar yakni 17,1 GW.
Insentif tersebut bisa menjadi katalis transformasi sistemik, mulai dari peningkatan daya beli masyarakat, pembangunan industri hijau, hingga fondasi ekonomi rendah karbon di masa depan.
Pentingnya pendekatan inovatif dalam pembiayaan proyek energi bersih agar akselerasi transisi energi dapat tercapai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved