Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
TAK sedikit orang yang berpandangan bahwa untuk memulai bisnis harus mempunyai cukup modal. Modal uang dianggap sebagai syarat utama membangun sebuah usaha.
Namun kenyataannya, Wijdan Nandiwardhana, 30, membuktikan bahwa anggapan itu tak selamanya benar.
Bersama dengan 30 karyawannya saat ini, Ardhan membangun bisnis homestay dengan modal hanya Rp 5 juta ketika awal merintis yakni tahun 2014.
Baca juga: Dari Usaha Barbershop, Kini Starbox Indonesia Buka Training Center
Meski begitu, hingga saat ini Ardhan melalui bendera usahanya yang diberi nama We Stay Management dengan akun Instagram homestay_jogja dan website www.homestaydijogja.net mampu memperkerjakan setidaknya 30 orang untuk mengisi pos pos divisi yang dibutuhkan seperti Customer Service, House Keeping, Laundry Staff, Finance hingga Digital marketing
Bisnis homestay yang diberi nama We Stay Management ini bermula saat Ardhan dipasrahi rumah kosong oleh pamannya pada tahun 2011 lalu yang bingung akan di optimalkan sebagai bisnis apa, agar hasil tahunannya lebih maksimal disbanding dengan di kontrakkan biasa.
Saat itu Ardhan mencoba menjadikan rumah itu sebagai homestay. Ia tawarkan rumah itu lewat situs transaksi online. Pada awalnya ia belum begitu serius dengan bisnis homestay. Tingkat huniannya pun masih bisa dihitung dengan jari dalam setahun.
Baca juga: Kewirausahan Digital Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Inovasi
Hingga pada Desember 2013, Ardhan mencoba menggarap serius bisnis homestay-nya dengan membuat website. Untuk memaksimalkan website yang ada, ia kemudian menggandeng rekannya satu kampus yang cukup dikenal jago dalam optimasi marketing online.
Karena sudah banyak teman-teman kampusnya yang tahu jika Ardhan sedang mengembangkan bisnis homestay, beberapa teman mulai menawarkan rumah kosongnya untuk dijadikan homestay dan menitipkan rumahnya kepada Ardhan.
Karena rumah yang ada sudah tak mampu menampung permintaan konsumen, Ardan lalu berinisiatif mencari pemilik rumah kosong yang mau diajak kerja sama untuk dijadikan homestay. Sasaran mereka adalah rumah di daerah Yogyakarta dan sekitarnya, utamanya di tempat-tempat yang cukup strategis.
Berkat optimalisasi marketing online yang dilakukan oleh tim digital marketingnya lewat website www.homestaydijogja.net dan Instagram @homestay_jogja, sejak Juni 2014 tingkat hunian homestay yang mereka kelola semakin ramai.
"Jika dulu hunian homestay hanya terjadi saat libur panjang, maka sejak saat itu tingkat hunian homestay hampir pasti ada di setiap akhir pekan," ujar Ardhan.
Baca juga: Pulang dari Australia, Yohan Limerta Bangun Startup Edtech 'Cakap'
Usaha yang dijalani Ardhan ini membuat banyak orang yang mempunyai rumah kosong kepincut untuk bergabung.
Tak hanya itu, beberapa homestay yang awalnya dikelola secara pribadi pun banyak yang ikut bergabung dengan manajemen We Stay yang dipegang Ardhan.
Saat ini, sudah ada sekitar 105 homestay yang mereka kelola dan dengan followers di Instagram homestay_jogja mencapai 18,800 follower.
Sebanyak 105 homestay itu pun menyebar ke semua kelas, mulai dari kelas Rp 70 ribu per malam hingga Rp 1,8 juta per malam.
"Homestay kita lengkap, mulai dari yang murah hingga yang cukup mahal. Tapi harga itu berbanding dengan banyaknya kapasitas. Kalau dipukul bayaran per orangnya tetap saja murah," kata pemuda asli Sleman ini.
Rambah Bisnis Akomodasi Lain
Tak hanya homestay, bisnis Ardhan kini sudah merambah ke jenis akomodasi lainnya seperti, Villa, Apartement, Guest House hingga Kost-kostan.
Hal itu diakui Ardhan sebagai tuntutan agar bisa memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggannya dan memberikan berbagai macam type akomodasi kepada setiap customer We Stay. (S-4)
BEKERJA sama dengan Yayasan Indonesia Setara (YIS), Sandination kembali menghadirkan program pelatihan kewirausahaan SI IKLAS (Sahabat Sandi Naik Kelas).
Program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan akan lahirnya pengusaha-pengusaha pendidikan yang memiliki visi mencerdaskan bangsa dan sekaligus kompetensi.
SANDINATION berkolaborasi dengan Yayasan Indonesia Setara (YIS) kembali menghadirkan program SI IKLAS (Sahabat Sandi Naik Kelas) Rocket 5.0.
Tujuan utama akademi ini adalah mencetak talenta-talenta muda yang siap bersaing di berbagai bidang, baik di dunia profesional, industri kreatif, maupun wirausaha.
Di tengah perubahan lanskap kewirausahaan global, pelaku wirausaha kini dihadapkan pada tantangan membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan.
PJI Company of the Year Competition menjadi panggung bagi 12 perusahaan siswa SMA dan SMK terbaik di Indonesia untuk menampilkan inovasi bisnis berbasis keberlanjutan.
KADIV Humas Jogja Police Watch, Baharuddin Kamba menilai ada kejanggalan dalam penangkapan lima orang sebagai tersangka dalam praktik judi online (judol) di daerah Banguntapan, Bantul.
Kirab Indonesian Street Performance bertajuk "Nusantara Menari" di Jalan Malioboro, Yogyakarta.
Terkadang kita terlalu tenggelam dalam rutinitas pekerjaan yang selalu dikejar oleh target dan deadline. Sehingga kita lupa untuk memberikan jeda pada tubuh, pikiran, dan jiwa.
AJANG bergengsi sepeda lintas alam akan digelar di Bukit Klangon, Merapi, Yogyakarta. Putaran kedua 76 Indonesian Downhill 2025 dan 76 Indonesian Cross-country akan berlangsung Agustus ini
DUA seniman Tanah Air, Agus Wicak dan Zakimuh menggelar pameran tunggal bertajuk Bio Diversity dan Parodi. Pameran ini menyatukan dua kekuatan visual yang saling mengkritisi zaman.
PERWAKILAN warga Kalurahan Karangwuni, Wates, Kulonprogo mendatangi Kompleks Kepatihan, Yogyakarta menanyakan ganti rugi yang terdampak pembangunan jalur lintas selatan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved