Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mengungkapkan alasan perseroan membeli unit karbon pada perdagangan perdana di Bursa Karbon (IDX Carbon) yakni ingin menjadi role model bagi stakeholders dalam penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di Indonesia.
"Krisis perubahan iklim yang saat ini kita alami bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab kita semua. Oleh karena itu, partisipasi BRI pada perdagangan karbon perdana merupakan bentuk komitmen serta kontribusi kami dalam menangkal dampak perubahan iklim tersebut," ujar Direktur Kepatuhan BRI A Solichin Lutfiyanto seperti dilansir dari Antara.
Ia menyebut perseroan telah memonitor emisi karbon perusahaan sejak 2020.
Baca juga: Pertamina Jadi Penjual dan Pembeli di Bursa Karbon Indonesia
"Dalam pengelolaan emisi karbon, BRI mengadopsi global standard SBTi (Science-Based Target Initiatives), yaitu dengan mengimplementasikan inisiatif yang secara langsung dapat menurunkan emisi, seperti pengadaan kendaraan listrik, pemasangan solar panel, penggunaan teknologi lain yang rendah emisi, serta melakukan dukungan secara finansial dan nonfinansial yang dibutuhkan nasabah sehingga transisi ekonomi dapat dilakukan, ujar Solichin.
Solichin menjelaskan, selama ini perseroan telah melakukan pembiayaan berkelanjutan, diantaranya pembiayaan ke sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan sektor hijau.
"Untuk kredit sektor hijau, perseroan telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp79,4 triliun pada kuartal II-2023," ujar Solichin.
Dari sisi pendanaan, perseroan telah menerbitkan Green Bond 2022 senilai Rp5 triliun, dan Sustainability Bond 2019 senilai 500 juta dolar AS. Dari sisi operasional, perseroan telah melakukan transisi menggunakan kendaraan listrik, yang saat ini jumlahnya 97 mobil listrik, dan 90 motor listrik sebagai kendaraan operasional kantor per Agustus 2023.
Baca juga: Jokowi: Potensi Bursa Karbon Indonesia Bisa Mencapai Rp3.000 Triliun
Selain itu, perseroan memiliki Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Lingkungan Kantor Pusat BRI, serta sebanyak 31 unit kerja BRI menggunakan panel surya sebagai alternatif penggunaan listrik. "Berbagai aksi nyata yang dilakukan oleh BRI diharapkan dapat mendukung terciptanya bisnis yang berkelanjutan dan dapat berkontribusi terhadap pencapaian tujuan BRI menjadi role model dalam penerapan Sustainable Banking terdepan di Indonesia," ujar Solichin.
Selain BRI, perusahaan-perusahaan sektor perbankan yang membeli unit karbon dari Proyek Lahendong Unit 5 dan Unit 6 PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), diantaranya PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank DBS Indonesia, dan PT Bank Central Asia Tbk.
Pada hari pertama perdagangan, Selasa (26/9), nilai transaksi unit karbon mencapai senilai Rp29,20 miliar, dengan total volume perdagangan tercatat sebanyak 459.953 tCO2 (ton Unit Karbon) dan total transaksi sebanyak 27 transaksi. (Z-6)
Desa Benteng, Kabupaten Bogor, bersolek menjadi salah satu desa wisata yang ada di Jawa Barat. Perjalanannya menjadi desa edu agrotourism boleh dibilang cukup panjang.
Kemajuan sistem pembayaran di Indonesia berkembang cukup pesat. Salah satu contohnya adalah penerapan pembayaran nontunai menggunakan gawai melalui QRIS
Pandemi covid-19 yang terjadi empat tahun lalu ternyata tidak melulu menjadi cobaan. Itu juga membawa keuntungan bagi beberapa pihak, salah satunya adalah Huggy Boo.
Huggy Boo, jenama fesyen lokal bertemakan pakaian keluarga ciptaan Novita Hapsari memiliki sebuah arti yang menarik. Huggy Boo sendiri diartikan sebagai memeluk kesayangan.
Perkembangan jenama Huggy Boo yang kini tengah dalam proses kerja sama dengan Marc Jacobs untuk dipasarkan di luar negeri, tidak membuat sang pemiliknya, Novita Hapsari, berpuas diri.
Fitri Aprilia memulai bisnisnya sebagai perajin makrame sejak 2019. Berawal dari coba-coba, usahanya tersebut kini berbuah manis dan terus berkembang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved