Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
MENTERI Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membantah isu bahwa pertambangan nikel Indonesia dikuasai asing. Ia menyebut mayoritas izin usaha pertambangan (IUP) nikel di dalam negeri dikuasai pihak lokal.
"Kalau ada yang menyatakan tambang nikel dikuasai asing, keliru itu. 80% IUP nikel itu oleh orang Indonesia," ungkapnya dalam diskusi Future Forum Membangun Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik, Jakarta, Selasa (29/8).
Namun demikian, Bahlil mengakui pihak asing menguasai hilir atau industri nikel Indonesia. Hal ini bukan tanpa alasan. Ia menerangkan banyak perbankan nasional masih belum siap membiayai industri fasilitas pengolahan hasil tambang atau smelter nikel di Tanah Air. Alhasil, pengajuan untuk peminjaman modal smelter berasal dari asing.
Baca juga : Menguak Dalang Ekspor Ilegal Nikel China, PB HMI Gelar Ekspose Nasional Tata Kelola SDA
"Perbankan nasional kita tidak membiayai capital expenditure (pengeluaran modal) untuk investasi hilirisasi. Andai pun ada, mereka minta equity sebesar 40%, mana bisa perusahaan. Di asing itu equity cuma 10%," tegasnya.
Sebelumnya, ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri menuding hilirisasi nikel yang dijalankan pemerintah justru menguntungkan pihak asing. Sebanyak 90% hasil ekspor hasil hilirisasi nikel, katanya, dinikmati Tiongkok.
Baca juga : Divestasi dan Perpanjangan Izin Belum Jelas, Saham INCO Tertekan
"Hampir semua perusahaan smelter pengolah bijih nikel 100% dimiliki Tiongkok. Kebijakan hilirisasi dewasa ini hampir seluruhnya dinikmati oleh Tiongkok dan mendukung industrialisasi di Tiongkok, bukan di Indonesia," tulis Faisal dalam blognya.
Ia menambahkan perusahaan-perusahaan smelter milik Tiongkok di Indonesia dituding tidak membayar royalti. Pembayaran itu dilakukan oleh penambang nikel yang mayoritas pengusaha nasional.
"Apakah perusahaan smelter Tiongkok tidak membayar royalti? tidak sama sekali. Kita mendukung sepenuhnya industrialisasi, tetapi menolak kebijakan hilirisasi nikel dalam bentuknya yang berlaku sekarang," tutupnya. (Z-5)
PT Mitra Murni Perkasa (MMP), anak usaha MMS Solution dan bagian dari MMS Group Indonesia (MMSGI), resmi memasuki tahap Power On untuk smelter nikel matte high grade.
Sejak kebijakan larangan ekspor bijih nikel diberlakukan pada 2014, nilai ekspor produk olahan nikel melonjak dari sekitar US$1 miliar menjadi lebih dari US$33,64 miliar pada 2024.
Program hilirisasi nikel yang dimulai pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan dilanjutkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Bila keseimbangan ekosistem terganggu, rantai makanan yang menopang kehidupan spesies-spesies ini akan runtuh.
Jika pembangunan hanya diartikan sebagai akumulasi kapital dan pertumbuhan ekonomi jangka pendek, kasus Raja Ampat menjadi cerminan kegagalan dalam memahami esensi keberlanjutan.
dua kriteria sumber daya alam yang berpotensi dimanfaatkan untuk pendanaan Indonesia mendapai Net Zero Emission pada 2060.
Bupati Kolaka Amri Djamaluddin mengungkapkan kehadiran Smelter Merah Putih yang dibangun putra bangsa, PT Ceria Corp, merupakan sebuah pencapaian besar di Kabupaten Kolaka.
Bank Mandiri dan Ceria Corp memperkuat sinergi hilirisasi lewat ekspor perdana Low-Carbon Ferronickel (FeNi) dari smelter Merah Putih di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Smelter Merah Putih milik PT Ceria yang berlokasi di Wolo, Kabupaten Kolaka, untuk pertama kalinya berhasil memproduksi ferronickel.
Smelter Merah Putih PT Ceria mengusung teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) berkapasitas 72 MVA.
PRESIDEN Republik Indonesia, Prabowo Subianto meresmikan smelter emas Precious Metal Refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved