Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
TRANSFORMASI digital memang menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari. Hampir semua sektor kini telah bertransformasi ke digital.
Untuk itu para founder startup, pelaku bisnis dan pemangku kepentingan dari berbagai sektor industri memanfaatkan CNBC Indonesia Tech Conference 2023 untuk bertemu. CNBC Indonesia sendiri menggelar CNBC Indonesia Tech Conference 2023 dengan tema 'Collaboration for Innovation' di Samasara Grand Ballroom, Sopo Del Tower.
Dalam acara itu hadir pula pejabat pemerintah, C-level dari korporasi raksasa, investor, dan para pendiri startup untuk mendiskusikan tentang strategi digital mereka, mulai dari investasi, inovasi, hingga kolaborasi. Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin pun hadir untuk memberikan keynote speechnya, serta Direktur Utama Peruri, Dwina Septiani Wijaya dan Direktur Group Business Development Telkom Indonesia, Honesti Basyir.
Baca juga: Tranformasi Digital untuk Indonesia Maju
Acara itu merupakan forum diskusi untuk mendorong start-up Indonesia menjadi unicorn sehingga diperlukan kolaborasi dengan stakeholders pemerintahan.
Peruri dihadirkan dalam acara itu sebagai salah satu perusahaan yang telah berhasil menjalankan transformasi digital dan membagikan kiat-kiat sukses perjalanan transformasi bisnisnya. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertugas mencetak uang dan dokumen berharga lainnya ini tercatat telah melakukan transformasi digital setidaknya sejak lima tahun terakhir.
Direktur Utama Peruri, Dwina Septiani Wijaya menjelaskan proses transformasi digital di Peruri ditandai dengan era pembayaran nontunai atau cashless. Sebab sebelumnya Peruri belum memiliki bisnis di bidang digital.
Baca juga: Mahasiswa harus Ikut Jaga Keamanan Digital
“Bagaimana kita dalam lima tahun ini melayani beberapa customer produk digital. Sebelumnya Peruri kan bisnis penugasan, ada dari Bank Indonesia, Ditjen Pajak, Ditjen Bea Cukai, Ditjen Imigrasi dan BPN. Tapi saat Peruri masuk era digital, kami memiliki lebih dari 700 customer baru,” ungkap Dwina.
Ia memaparkan transformasi digital yang dilakukan Peruri bukan semata untuk bertahan dan mengikuti perkembangan zaman. Dia menjelaskan setelah masuk ke era digital, fokus bisnis Peruri mengalami pergeseran. Peruri mulai menawarkan solusi mengenai produk penjaminan keaslian dan autentikasi. Menurutnya, transformasi ini dilakukan dengan memanfaatkan bisnis yang belum dimiliki.
“Pertama, kami harus tahu value proportion perusahaan. Semua orang tahu bahwa Peruri perusahaan cetak uang. Saat ini kami bukan pindah bisnis, akan tetapi hanya menjalani kompetensi yang relevan dengan era baru,” ujarnya.
Dia menyebut transformasi digital turut menciptakan peluang baru sekaligus tantangan bagi korporasi. Dengan upaya ini, akan ada efisiensi dalam operasional bisnis, di sisi lain ada bisnis yang turut terdampak karena tak mampu melakukan adaptasi. Ke depan, dia menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo telah menyetujui usulan terkait Peruri yang ditunjuk sebagai Govtech Indonesia. (RO/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved