Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
UNTUK memulihkan perekonomian nasional pascacovid-19, pemerintah memang terus melakukan berbagai terobosan. Salah satunya melakukan dengan melakukan pameran di Jerman. Tidak tanggung-tanggung, Presiden RI Joko Widodo sendiri yang meresmikan Paviliun Indonesia di Hannover Messe 2023 pada Kamis (17/4) bersama dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Hannover.
“Paviliun Indonesia didesain khusus mengikuti bentuk kapal tradisional, kapal pinisi. Kami ingin menghadirkan semangat Indonesia dalam mengarungi tantangan massa depan. Kapal Pinisi ini memiliki kompas yang dinamakan Making Indonesia 4.0 sebagai navigator transformasi industri di Indonesia,” ujar Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Dukung Hilirisasi Industri, PLN Gandeng Lima Mitra Strategis ...
Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, ajang Hannover Messe 2023 membawa dampak positif terhadap peningkatan investasi di Indonesia. Pada ajang pameran teknologi industri terbesar di dunia tersebut, terdapat sejumlah kesepakatan kerja sama yang akan ditandatangani oleh pemerintah dan pelaku bisnis.
“Perjanjian kerja sama ini merupakan capaian dari salah satu sasaran partisipasi Indonesia sebagai Partner Country Hannover Messe 2023, yaitu terwujudnya kerja sama industri dan penanaman modal asing,” katanya.
Menperin menyebutkan, terdapat 27 perjanjian kerjasama yang akan ditandatangani Indonesia. “Adapun 75% dari peserta penandatanganan MoU itu berasal dari co-exhibitor Hannover Messe 2023, dan sisanya di luar co-exhibitor. Hal ini menunjukkan bahwa antusiasme co-exhibitor untuk menjalin kerjasama dengan mitra cukup tinggi.”
Pada kesempatan tersebut, Menperin juga mengapresiasi kepada seluruh pihak yang telah menyatakan komitmennya dalam upaya peningkatan investasi di Indonesia. Upaya ini diyakini akan mengakselerasi peningkatan daya saing industri dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Hannover Messe 2023 dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan kekuatan teknologi industri nasional serta mendorong keterhubungan industri Indonesia dengan jejaring rantai suplai global. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya dipandang sebagai negara yang memiliki potensi kekuatan pasar dunia, namun juga memiliki arti dan peranan penting dalam kontribusinya menunjang perkembangan teknologi industri dan pendukungnya.
Indonesia menargetkan empat agenda utama pada keikutsertaannya dalam ajang Hannover Messe tahun ini. Pertama, untuk mengenalkan visi Indonesia pada peta jalan Making Indonesia 4.0. Kedua, mempromosikan kerja sama industri. Ketiga, mempromosikan investasi dan ekspor. Terakhir, untuk meningkatkan hubungan kerjasama bilateral dengan Jerman dan memasuki jejaring rantai suplai global.
Kepala BPSDMI, Masrokhan menyampaikan bahwa potensi kerjasama yang dapat diraih pada Hannover Messe kali ini sangat besar untuk mendukung proses transformasi teknologi 4.0 pada terutama Industri prioritas dengan hadirnya Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0).
Masrokhan menambahan kerjasama yang dapat ditindaklanjuti meliputi pengembangan sumber daya manusia industri terkait Industry 4.0 melalui penyelenggaraan program-program peningkatan kapasitas, penyediaan mock-up/showcase lini mesin dan peralatan multimedia, dan Utilisasi mock-up lini mesin dan peralatan multimedia, Pengembangan pendidikan, kurikulum pelatihan, dan program pelatihan serta penyelenggaraan program-program peningkatan kapasitas, termasuk kunjungan dan pertukaran materi pelajaran, tenaga ahli, modul pembelajaran, kurikulum, teknologi dan/atau personil teknis.
"Prinsipnya BPSDMI siap mendukung percepatan transformasi teknologi 4.0 dan penyiapan SDM nya melalui PIDI 4.0 setelah Hannover Messe dengan kesepakatan dan program kegiatan bersama sesuai dengan Peta Jalan Making Indonesia 4.0," ujarnya. (RO/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved