Jumat 31 Maret 2023, 20:23 WIB

ESDM Ungkap Strategi Hilirisasi Mineral untuk Capai Indonesia Maju 2045

Insi Nantika Jelita | Ekonomi
ESDM Ungkap Strategi Hilirisasi Mineral untuk Capai Indonesia Maju 2045

MI/ADAM DWI
Staf Khusus Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Irwandy Arif.

 

STAF Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara Irwandy Arif menyampaikan strategi utama dalam hilirisasi mineral ialah percepatan pengintegrasian rantai pasok antara tambang dan fasilitas pengolahan hasil tambang (smelter) dan pengintegrasian industri pengguna bahan olahan mineral.

"Strategi hilirisasi mineral ini dibutuhkan untuk mencapai Indonesia hebat di 2045," ungkapnya dalam acara Executive Forum Media Indonesia: Mengakselerasi Hilirisasi Industri di Jakarta, Kamis (30/3).

Pada komoditas nikel, strategi yang diupayakan pemerintah ialah percepatan pembangunan pabrik nikel sulfat atau NiSO4 baik dari jalur hidrometalurgi maupun pirometalurgi. Hidrometalurgi menjadi menyokong pembuatan bahan baku baterai kendaraan listrik.

"Jumlah smelter nikel Indonesia sudah lebih dari 100. Sumber daya bijih nikel memang besar dengan 17,68 miliar ton dan cadangan sebesar 5,24 miliar ton," jelas Irwandy.

Baca juga: Industri Smelter Didorong Miliki Program Kepatuhan Ketenagakerjaan

Untuk komoditas bauksit, pemerintah mendorong adanya percepatan operasi pabrik refinery alumina untuk mengolah bauksit domestik. Di komoditas timah, lanjut Irwandy, perlunya strategi peningkatan penyerapan domestik produk timah dan pengaturan tata niaga.Kemudian, pada komoditas tembaga, diperlukan percepatan pembangunan pabrik smelter tembaga.

"Di sini kami meminta PT Freeport Indonesia mengupayakan percepatan smelter di Gresik dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara untuk smelter di Nusa Tenggara Barat," terangnya.

Untuk komoditas emas dan perak, strategi terpenting ialah penertiban kegiatan pabrik smelter emas tanpa izin usaha pertambangan (IUP).

Baca juga: Jokowi: Empat Negara Terlibat Pengembangan Smelter Nikel di Luwu Timur

Kementerian ESDM menargetkan akan ada tambahan 17 smelter di tahun ini. Di 2022, sudah ada tujuh proyek smelter rampung dibangun yakni

PT Aneka Tambang di Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara, PT Vale Indonesia di Sulawesi Selatan, PT Wanatiara Persada di Maluku Utara, PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara, PT Weda Bay Nickel di Maluku Utara, PT Antam dengan pembangunan pabrik feronikel haltim (P3FH) di Maluku Utara dan PT Sebuku Iron Lateritic Ores di Kalimantan Selatan yang merupakan smelter besi menghasilkan sponge ferro alloy. (Z-6)

Baca Juga

Summarecon Serpong

Dipasarkan Mulai Rp2,4 Miliar, Klaster Strozzi Diluncurkan Awal Juni 

👤Gana Buana 🕔Kamis 01 Juni 2023, 16:40 WIB
Summarecon Serpong meluncurkan klaster kesembilan di kawasan Symphonia dengan konsep the real attic yaitu...
Antara

Kadin: Penambangan Pasir Laut Masih Berlangsung secara Diam-diam Selama Moratorium

👤Insi Nantika 🕔Kamis 01 Juni 2023, 16:40 WIB
Selama 21 tahun moratorium atau pembekuan izin ekspor pasir laut berlangsung, penambangan pasir laut di Indonesia diduga masih terus...
Dok Kemenko Perekonomian

Pemerintah Dorong Percepatan Pembangunan KEK Sanur dan KEK Kura-Kura

👤Media Indonesia 🕔Kamis 01 Juni 2023, 15:37 WIB
Saat ini terdapat 20 kawasan ekonomi khusus (KEK), dua di antaranya di Bali, yaitu KEK Sanur (kesehatan) dan KEK Kura-Kura Bali...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya