PARA delegasi dari negara ASEAN, Australia, dan Selandia Baru kembali bertemu dalam the ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area Joint Committee (AANZ-FJC) and Related Meetings putaran ke-20 secara hibrida pada 14-17 Februari 2023 di Bandung, Jawa Barat.
Pertemuan tersebut berhasil menyelesaikan seluruh teks dalam bab yang menjadi subjek perundingan peningkatan (upgrading) persetujuan AANZFTA.
Direktur Perundingan ASEAN Dina Kurniasari menjelaskan, perundingan peningkatan persetujuan ini tentunya akan memberikan fasilitasi yang lebih besar bagi dunia usaha dalam memanfaatkan pasar di ASEAN, Australia, dan Selandia Baru dibandingkan dengan perjanjian yang berlaku saat ini.
"Di samping itu, persetujuan juga dirancang untuk lebih responsif, adaptif, dan semakin tangguh dalam menghadapi kondisi-kondisi darurat, seperti kemungkinan terjadinya pandemi maupun bencana alam di masa mendatang," jelas Dina dalam keterangan tertulis, Selasa (21/2).
Baca juga: RCEP Jadi Tameng Ekonomi Kawasan
Dina juga optimis dengan penandatanganan Protokol Perubahan Kedua Persetujuan AANZFTA, yang juga salah satu dari capaian prioritas Indonesia pada masa Keketuaan ASEAN 2023 dapat tercapai.
"Dengan selesainya seluruh teks pada perundingan peningkatan persetujuan tersebut, seluruh pihak berkomitmen mengintensifkan pembahasan legal scrubbing. Sehingga, target penandatangan the 2nd Protocol to Amend the Agreement Establishing the AANZFTA dapat terlaksana pada Agustus 2023, di sela-sela Pertemuan Konsultasi Para Menteri ASEAN dengan Australia dan Selandia Baru ke-28," ucapnya.
Lebih lanjut, pada pertemuan ini, delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Perundingan ASEAN Dina Kurniasari, selaku Ketua FJC Indonesia dan juga sekaligus mewakili Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono.
Secara paralel, pertemuan ini juga dirangkai dengan Pertemuan the 13th Committee on Investment (COI) dan the 12th Working Group on Legal and Institutional Issues (WGLII). (OL-17)