Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
NILAI tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (21/2) pagi turun seiring kekhawatiran kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) yang kembali agresif untuk mengatasi inflasi. Kurs rupiah pada Selasa pagi dibuka melemah sembilan poin atau 0,06% ke posisi 15.168 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.159 per dolar AS.
"Meskipun sempat menguat kemarin, rupiah masih berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS. Potensi pelemahan masih karena kekhawatiran yang sama yaitu kemungkinan penerapan kebijakan pengetatan moneter AS yang kembali agresif," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Ariston menuturkan kemungkinan implementasi kebijakan pengetatan moneter AS yang agresif dipengaruhi oleh situasi ketenagakerjaan di AS yang bagus dan tingkat inflasi yang tidak cepat turun ke level target 2%. "Pagi ini sentimen pasar juga tidak terlalu positif, indeks saham Asia terlihat melemah, mungkin terbawa oleh data indeks manufaktur Jepang pada Februari yang berkontraksi lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya," ujarnya.
Indeks harga konsumen (IHK) utama AS mencapai 0,5% pada Januari sebagian besar karena biaya sewa dan makanan yang lebih tinggi. Itu sejalan dengan perkiraan, meskipun angka tahunan 6,4% sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan dan taruhan pada penurunan suku bunga menjelang akhir 2023 dengan cepat dibatalkan. Laporan terpisah oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa klaim pengangguran awal AS, cara kasar untuk mengukur PHK, turun 1.000 menjadi 194.000 untuk pekan yang berakhir 11 Februari.
Di sisi lain, kabar positif dari Tanah Air seperti neraca transaksi berjalan yang mencatatkan surplus di triwulan IV 2022 membantu penguatan rupiah kemarin dan mungkin bisa menjaga rupiah tidak terlalu melemah hari ini. Transaksi berjalan kembali mencatat surplus sebesar US$4,3 miliar atau 1,3% dari produk domestik bruto (PDB) melanjutkan capaian surplus pada triwulan sebelumnya sebesar US$4,5 miliar. Kinerja transaksi berjalan tersebut bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas yang terjaga didukung oleh harga komoditas ekspor yang tetap tinggi.
Ariston menuturkan rupiah berpeluang melemah ke arah 15.220 per dolar AS, dengan potensi tertahan di kisaran 15.150 per dolar AS. Pada Senin (20/2/2023), kurs rupiah ditutup meningkat 51 poin atau 0,34% ke posisi 15.159 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.210 per dolar AS. (Ant/OL-14)
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 31 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 23 poin atau 0,14% menjadi Rp16.428 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.405 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025, mengalami pelemahan sebesar 9 poin atau 0,06% menjadi Rp16.329 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 23 Juli 2025, menguat sebesar 49 poin atau 0,30% menjadi Rp16.271 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
Pelaksanaan ERB 2025 secara resmi ditandai dengan pelepasan KRI Hasan Basri-382 dari Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Senin (22/7).
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 21 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 28 poin atau 0,17% menjadi Rp16.325 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.297 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Kamis 17 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 25 poin atau 0,15% menjadi Rp16.312 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.287 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 16 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 3 poin atau 0,02% menjadi Rp16.270 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.267 per dolar AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved