Senin 20 Februari 2023, 10:28 WIB

Rupiah Menguat Ditopang Ekspektasi Neraca Pembayaran Surplus

Mediaindonesia.com | Ekonomi
Rupiah Menguat Ditopang Ekspektasi Neraca Pembayaran Surplus

Antara/M Risyal Hidayat.
Pegawai menata uang tunai pecahan Rp50 ribu yang akan dikirimkan ke kantor cabang di Sentra Kas Bank Mandiri, Jakarta.

 

NILAI tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan menguat ditopang oleh ekspektasi bahwa neraca pembayaran Indonesia (NPI) akan mengalami surplus. Kurs rupiah pada Senin (20/2) pagi dibuka naik 21 poin atau 0,14% ke posisi 15.189 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.210 per dolar AS.

"Ada potensi rupiah untuk menguat hari ini didorong oleh rilis data neraca pembayaran yang masih akan positif," kata Analis Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto saat dihubungi di Jakarta, Senin. Perkiraan NPI surplus tersebut didukung oleh tingginya surplus neraca transaksi berjalan, terutama ekspor yang masih tumbuh cukup tinggi pada 2022.

Neraca perdagangan RI secara kumulatif dari Januari-Desember 2022 mengalami surplus 54,46 miliar dolar AS dengan nilai ekspor US$291,98 miliar dan impor US$237,52 miliar. Neraca perdagangan sepanjang 2022 tumbuh 53,76% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Bank Indonesia memperkirakan NPI 2022 mencatat surplus ditopang oleh surplus transaksi berjalan pada kisaran 0,4%-1,2% dari Produk Domestik Bruto (PDB) di tengah defisit transaksi modal dan finansial akibat tingginya ketidakpastian pasar keuangan global. Perkembangan terkini menunjukkan neraca perdagangan Januari 2023 mencatat surplus cukup tinggi sebesar US$3,87 miliar dipengaruhi oleh kinerja ekspor nonmigas yang tetap kuat.

Rully memperkirakan nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini bergerak di kisaran 15,165 per dolar AS hingga 15,225 per dolar AS. Dolar AS cenderung melemah terhadap mata uang lain, terutama dengan mata uang utama (major currencies) seperti euro dan poundsterling seiring penaikan Fed Funds Rate ke depan yang lebih moderat dibanding policy rate Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral Inggris (BoE). 

Pada Jumat (17/2), kurs rupiah ditutup turun 51 poin atau 0,34% ke posisi 15.210 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.159 per dolar AS. (Ant/OL-14)

Baca Juga

Antam

Pabrik Feronikel di Halmahera bakal Perkuat Hilirisasi Mineral Antam

👤Fetry Wuryasti 🕔Senin 27 Maret 2023, 19:15 WIB
ANTAM akan memperkuat hilirisasi mineral lewat proyek pembangunan pabrik feronikel berkapasitas 13.500 ton nikel per tahun di Halmahera...
MI/M Soleh

KCI Masih Impor KRL Bekas Tahun Depan, Ini Alasannya

👤Insi Nantika Jelita 🕔Senin 27 Maret 2023, 17:23 WIB
Untuk tahun ini, persetujuan impor KRL bekas di 2023 masih menunggu hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan...
Antara

Antam Cetak Rekor Penjualan Tertinggi Emas di Tahun 2022

👤 Fetry Wuryasti 🕔Senin 27 Maret 2023, 17:15 WIB
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)  kembali mencatatkan tingkat penjualan tertinggi produk emas sepanjang sejarah dengan nilai penjualan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya