Pokemon Bangkitkan Nintendo

CNBC/Pra/E-3
13/7/2016 09:45
Pokemon Bangkitkan Nintendo
(Grafis/Reza)

‘TANGKAP semuanya!’ Itu menjadi slogan yang selalu diingat para penggemar animasi asal Jepang, Pokemon.

Kini, ucapan itu bukan sekadar slogan. Nintendo, salah satu perusahaan video gim terbesar, yang juga menjadi rumah dan asal lahirnya Pokemon, seperti mampu menangkap semua penggila video gim.

Hanya dalam beberapa hari, Pokemon Go, permainan virtual yang dikembangkan anak perusahaan Nintendo, The Pokemon Company, bersama Niantic Inc, telah menjadi fenomena baru. Permainan tersebut merangsek ke posisi atas gim terpopuler hanya dalam dua hari. Tidak hanya itu, grafik pendapatannya pun tidak menunjukkan adanya penurunan.

Mick Hickey, analis gim dari Benchmark, memperkirakan pendapatan Pokemon Go di hari pertama mencapai US$3,9 juta hingga US$4,9 juta.

“Gim ini menciptakan potensi yang luar biasa. Melihat bagaimana animo masyarakat, ini sangat gila,” ucap Hickey.

Menurut Hickey, perhatian masyarakat akan Pokemon Go tidak hanya menguntungkan gim itu, tetapi juga perusahaan yang menaunginya. Hal itulah yang akhirnya membuat nilai saham perusahaan melonjak tinggi.
Nilai saham Nintendo naik 25% dari 3.310 yen menjadi 19.580 yen pada Senin (12/7), sekaligus menaikkan nilai perusahaan US$7 miliar.

Perusahaan analisis Similar Web mengatakan para pengguna aktif harian dari Pokemon Go sudah hampir setara dengan pengguna media sosial Twitter, yang jumlahnya mencapai 100 juta. Sangat luar biasa, mengingat umurnya yang belum mencapai satu minggu dan baru dirilis secara resmi di Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru.

Target pasar utama Pokemon Go ialah mereka yang sudah mengenal Pikachu dan kawan-kawannya yang mendunia di akhir 1990-an. Namun, dengan kemajuan teknologi dan memanfaatkan sifat alami manusia yang selalu ingin tahu, Nintendo berhasil merangkul berbagai generasi.

Berkah yang tengah menaungi Nintendo dan Pokemon Go saat ini mungkin tidak akan pernah terjadi jika Satoru Iwata, CEO Nintendo, tidak mengubah pemikirannya yang menganggap industri permainan dalam ponsel pintar sebuah bencana bagi dunia gim.

“Ponsel pintar dan media sosial sangat tidak mencerminkan apa yang kami lakukan. Mereka mengancam industri permainan konsol,” ujarnya.

Namun, semuanya berubah. Dua tahun sebelum kematiannya pada 2015, Iwata mengubah pemikiran dan mulai mengembangkan The Pokemon Company yang akhirnya sukses membawa monster-monster mitos ke dunia nyata.

Namun, permainan kadang dapat meninggalkan efek negatif jika tidak dimainkan sesuai aturan.

Seperti yang terjadi di Nationwide Children’s Hospital, Ohio, Amerika Serikat. Rumah sakit tersebut memperingatkan para staf agar berhati-hati kepada para pemain Pokemon Go yang secara terlarang masuk ke lingkungan rumah sakit untuk mendapatkan Pokemon. (CNBC/Pra/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya