Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
INDEKS harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali ditutup menguat signifikan pada perdagangan, kemarin. Indeks mampu bertengger di level 5.069,02, naik 97,44 poin (1,96%), setelah bergerak pada kisaran 5.021,24-5.080,30.
IHSG sebelumnya sempat menembus rekor 5.016 pada Kamis (30/6). Kepala Riset Recapital Securities Andrew Argado menjelaskan penguatan IHSG didorong aliran dana masuk ke Indonesia setelah Undang-Undang Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) diketok sebelum libur Lebaran lalu.
"Momen tersebut langsung dimanfaatkan banyak investor untuk melakukan aksi beli, dan itu masih dilakukan sampai perdagangan hari ini (kemarin)," katanya saat dihubungi, kemarin.
Selain itu, dari faktor global pun ia melihat dampak dari referendum Brexit yang sudah mereda dan mulai adanya aliran dana asing dari Eropa yang masuk ke pasar Asia. Hal itu mendukung IHSG kembali menembus level 5.000.
Meski begitu, ia mengakui potensi IHSG turun pun masih tetap ada jika kinerja keuangan emiten di kuartal II tahun ini tidak sesuai ekspektasi, sehingga IHSG bisa terkoreksi dalam. "Jika kinerja keuangan sesuai ekspektasi, prediksi IHSG di level 5.162 sampai akhir tahun masih bisa terwujud."
Bank Indonesia (BI) mencatat adanya kenaikan aliran dana asing yang masuk ke Indonesia sebesar 70,1% terhitung sejak awal tahun hingga 24 Juni 2016 (year to date), atau mencapai Rp97 triliun dari Rp57 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengakui disetujuinya UU Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) telah meningkatkan kepercayaan pelaku pasar dan investor, sehingga mampu meningkatkan aliran dana asing yang masuk ke Indonesia dan mendorong penguatan rupiah.
"Apalagi nanti ketika diterapkan hingga 1 April 2017, saya yakin limpahan dana asing akan menopang penguatan rupiah," ujarnya di Kantor BI Jakarta, kemarin.
Menurutnya, pengesahan UU Pengampunan Pajak juga menjadi faktor yang mampu meredam dampak eksternal dari hasil refrendum Brexit.
Inflasi Juni 0,66% dan terkendalinya defisit transaksi berjalan mendukung masuknya modal ke dalam negeri. (Arv/E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved