Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membukukan kinerja yang impresif sepanjang 2022 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp4,26 triliun atau tumbuh 40,68% (yoy).
"Pencapaian ini merupakan laba tertinggi sepanjang sejarah berdirinya bank syariah di Indonesia. Capaian ini merupakan hasil kerja yang solid dan strategi respon yang tepat BSI di tengah berbagai tantangan ekonomi di sepanjang tahun 2022," kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi, Rabu (1/2).
Laba perseroan tumbuh diiringi dengan meningkatnya aset mencapai Rp305,73 triliun, naik 15,24% (yoy). Laba bersih meningkat didorong oleh pencapaian kinerja penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp261,49 triliun, tumbuh 12,11% (yoy).
Pembiayaan tumbuh 21,26% (yoy) menjadi Rp207,7 triliun, kualitas pembiayaan yang terjaga baik tercermin dari persentase pembiayaan bermasalah (NPF) Gross di level 2,42% serta peningkatan fee based income BSI Mobile mencapai Rp251 miliar, tumbuh 67% (yoy).
Hingga Desember 2022, total pembiayaan BSI mencapai Rp207,7 triliun, dengan didominasi oleh pembiayaan konsumer sebesar Rp106,4 triliun, tumbuh 25,94% (yoy). Selain itu, pembiayaan wholesale sebesar Rp57,18 triliun atau tumbuh 15,8% (yoy) dan pembiayaan mikro yang mencapai Rp18,74 triliun, tumbuh 32,71% (yoy).
Dari sisi likuiditas, perolehan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp261,49 triliun, didominasi oleh tabungan wadiah Rp44,21 triliun dan berada di peringkat kelima tabungan secara nasional dengan jumlah nasabah BSI mencapai 17,78 juta orang. "Pencapaian ini memberikan pengaruh positif terhadap rasio Cost of Fund (CoF) BSI menjadi 1,62%," kata Hery.
Rasio keuangan BSI juga solid, tumbuh dan terintermediasi dengan baik. Terlihat dari ROE (Return of Equity) sebesar 16,84% dan ROA (Return of Asset) sebesar 1,98%. Selain itu, dari sisi biaya BSI mencatat efektifitas dan efisiensi yang tercermin dari rasio BOPO (Biaya Operasional) menjadi 75,88%.
BSI yakin kinerja positif di tahun 2022 akan terus berlanjut di tahun 2023, apalagi perseroan fokus untuk membangun Islamic Ecosystem dan memperkuat Ziswaf untuk kepentingan umat. "Kami siap membawa babak baru industri keuangan syariah melalui business model layanan keuangan, sosial dan spiritual yang dapat menjawab segala kebutuhan nasabah,” ucap Hery.
Lebih lanjut Hery menambahkan, akselerasi digital mendorong kinerja perseroan. Hal ini terlihat dari lonjakan jumlah pengguna BSI Mobile mencapai 4,81 juta pengguna atau naik sebesar 39% (yoy). "Jumlah pengguna yang semakin meningkat ini dipengaruhi oleh perubahan perilaku masyarakat yang semakin digital savvy dan familiar dengan e-banking channel BSI," kata Hery.
Meningkatnya pemahaman literasi keuangan syariah di Indonesia, juga mendorong pertumbuhan kinerja dan efektivitas layanan digital yang menjangkau nasabah sesuai segmen. “Capaian ini merupakan apresiasi bagi BSI atas kepercayaan nasabah terhadap kinerja positif industri perbankan syariah di Indonesia. Kedepan, perseroan secara kontinu akan lebih agile untuk mewujudkan BSI menjadi top 5 di pasar domestik dan top 10 di level global,” tutur Hery. (OL-15)
Di balik lajunya perkembangan perbankan syariah, masih terdapat banyak hal yang dapat diperdebatkan terkait dengan produk dan operasional bank dari perspektif syariah.
PT Bank Syariah Indonesia (BSI) secara konsisten mendorong pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), salah satunya dari aspek digital.
Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo menyampaikan harapannya dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman ini dapat meningkatkan inklusi keuangan syariah di DKI Jakarta.
Dompet Dhuafa mengembangkan sistem berbasis digital dan mencoba mengembangkan dunia metaverse.
Total nilai beasiswa yang telah diberikan mencapai Rp 3,7 miliar, dan berhasil membantu 60 mahasiswa dari enam universitas terkemuka di Indonesia untuk meneruskan pendidikan mereka.
Kegiatan ini merupakan wujud rasa syukur perseroan atas pencapaian yang telah diraih selama tahun 2023 dan harapan untuk bisa melalui tahun 2024 dengan lebih baik.
Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan kepedulian sosial di lingkungan masyarakat terutama untuk yang kurang mampu dan sangat membutuhkan bantuan.
SEBANYAK 15 juta data nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) diisukan dicuri oleh kelompok hacker LockBit 3.0. Isu itu akan menjadi bahan penyelidikan Polri.
Dalam materinya, Suhendar menyampaikan BSI dan BSI Maslahat berkomitmen untuk tumbuh bersama sebagai ekosistem islami.
Peresmian UPZ Bank Syariah Indonesia merupakan salah satu upaya untuk memaksimalkan potensi zakat, infak, dan sedekah.
Hery menegaskan, hingga saat ini dana milik para jemaah haji yang ditempatkan di Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) atau bank syariah yang ditunjuk oleh BPKH.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved