Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
BAYANGAN ketidakpastian tahun 2023 tetap disikapi optimis PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP). Apalagi, kinerja pendapatan INPP tercatat tumbuh paling tinggi pada 2022 sebesar 120%.
President Director & CEO INPP, Anthony P Susilo mengatakan, pertumbuhan pendapatan hingga akhir 2022 menjadi fundamental kuat bagi perseroan untuk optimis di tahun ini. Sejumlah proyek properti baru juga sudah disiapkan untuk menjadi penopang kinerja perseroan.
Baca juga: Beralih Kantor Wilayah, Dua Kantor Bea Cukai Ini Siap Optimalkan Perannya
“Selama pandemi INPP sudah membuktikan mampu melewati kondisi itu dengan baik. Bahkan melebihi target yang dipatok. Tentu ini menjadi modal besar untuk meraih kinerja yang lebih baik di 2023,” ujarnya kepada media dalam paparan bisnis dengan tema ‘Transformasi Bisnis yang Berkelanjutan’ di Jakarta, Kamis (26/1).
Ia menjelaskan, ancaman resesi ekonomi dunia yang ada di depan mata, tetap disikapi dengan langkah-strategis dan kebijakan bisnis yang tepat. Bahkan, perseroan telah menyiapkan enam proyek baru di tahun ini antara lain Sahid Kuta Lifestyle Resort, Hyatt Place Makassar, 23 Paskal Extension, proyek mixed use di Semarang, Antasari Place Semarang, serta proyek residensial dan komersial di Balikpapan.
Selain proyek baru, di 2023 INPP juga sedang dalam proses penyelesaian pengembangan dua proyek strategis yakni Apartemen 31 Sudirman Suites di Makassar, serta pengembangan Apartemen Antasari Place di Jakarta.
“Optimisme pada tahun ini juga sudah tertuang dalam arahan pengembangan transformasi bisnis INPP yang berkelanjutan,” kata dia.
Anthony mengatakan, INPP fokus pada pengembangan properti perhotelan (hospitality) selama 10 tahun pertama. Namun pada 2010-2017, perusahaan ini mulai masuk ke pengembangan pusat perbelanjaan. Itulah mengapa pendapatan bisnis terbesar INPP hingga saat ini merupakan pendapatan berulang atau recurring revenue.
“INPP sudah teruji sebagai retail operator yang handal, dan hal itu memberikan positive energy bagi hotel ataupun hunian yang kami bangun di atasnya. Strategi kami adalah melengkapi apa yang sudah menjadi dasar kemampuan kami, yaitu retail operation. Tinggal bagaimana kita memberikan nilai lebih terhadap proyek tersebut,” jelas Anthony.
Selain itu 2017, INPP berupaya meraih pencapaian yang lebih tinggi lagi yakni melalui pengembangan proyek properti terpadu atau mixed use development. Ditegaskannya, evolusi lini bisnis INPP lewat property sales itu dimaksudkan untuk memperkuat sinergi dari segmen bisnis sebelumnya.
Chief Financial Officer Director INPP, Surina menambahkan bahwa pendapatan perseroan masih diperkuat recurring revenue. Pada 2021, kontribusi pendapatan berulang mencapai 87% dari total pendapatan INPP. Sementara di 2022, mencapai 75%.
“Di tahun lalu ada penyesuaian besaran kontribusi recurring revenue karena terus adanya penambahan lini bisnis dari property sales,” ujarnya.
Surina mengaku optimistis kekuatan membeli masyarakat tetap akan ada bahkan menguat terutama di segmen menengah atas seiring pencabutan pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved