Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Desember 2022 sebesar US$23,83 miliar, turun 1,10% dibanding November (month to month/mtm) yang mencapai US$24,09 miliar. Kondisi tersebut diakibatkan oleh penurunan kinerja ekspor nonmigas.
"Penurunan ekspor nonmigas itu sebesar 2,73% dibandingkan bulan sebelumnya dari US$22,98 miliar menjadi US$22,35 miliar," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (16/1).
Penurunan ekspor nonmigas itu dipicu oleh turunnya kinerja ekspor sejumlah komoditas seperti bahan bakar mineral HS27, lemak dan minyak hewan (nabati) HS15, dan barang dari besi dan baja HS73.
BPS mencatat penurunan ekspor bahan bakar mineral HS27 mengalami penurunan sebesar 9,44% (mtm), ekspor lemak dan minyak hewan (nabati) HS15 turun 9,47%. Sedangkan penurunan kinerja terdalam terjadi pada komoditas barang dari besi dan baja HS73 sebesar 50,74%.
"Penurunan ekspor non migas ini melanjutkan penurunan yang terjadi di bulan sebelumnya. Ini terjadi dalam 4 bulan terakhir dari sisi nilai maupun volumenya untuk eskpor non migas," jelas Margo.
Lain cerita dengan kinerja nonmigas, ekspor migas Indonesia pada Desember masih mencatatkan pertumbuhan sebesar 32,45% (mtm) dari US$1,11 miliar menjadi US$1,48 miliar.
Peningkatan ekspor migas tersebut didukung oleh performa kinerja dari komoditas seperti minyak mentah. Komoditas itu mencatatkan kenaikan nilai ekspor sebesar 73,24% (mtm) dan volume 95,70% (mtm).
Sementara ekspor komoditas hasil minyak mencatatkan kenaikan dari sisi nilai sebesar 31,73% (mtm) dengan volume naik 45,54% (mtm). Sedangkan komoditas gas alam tercatat naik dari sisi nilai sebesar 28,18% (mtm) dan volume yang naik hingga 24,14% (mtm).
Adapun bila dilihat secara tahunan (year on year/yoy) kata Margo, kinerja ekspor Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,58%. Namun pertumbuhan itu melambat bila dibandingkan dengan Desember 2021 yang tercatat tumbuh 35,18% (yoy).
"Jadi kinerja Desember 2022 ini memang tumbuh dibanding Desember 2021. Akan tetapi pertumbuhannya melambat kalau dibandingkan dengan Desember 2021 yang ekspornya tumbuh 35,18%," pungkas Margo. (OL-8)
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai ekspor Indonesia periode Januari hingga Mei 2025 mencapai US$111,98 miliar, naik 6,98% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai impor Indonesia sepanjang Januari hingga Mei 2025 mencapai US$96,60 miliar.
NERACA perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada Mei 2025 sebesar US$4,30 miliar.
BPS memperkirakan produksi beras Indonesia sepanjang Januari hingga Agustus 2025 mencapai 29,97 juta ton, naik 14,09%.
INFLASI bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19%, ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,07 pada Mei menjadi 108,27.
Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemerintah akan merevisi data angka kemiskinan nasional.
Dalam tiga tahun di periode 2020-2022, industri minuman ringan tidak mengalami pertumbuhan sama sekali, alias nol persen, secara tahunan.
Masyarakat dihimbau untuk menerapkan protokol kesehatan terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024
Rupanya sejak kemunculannya, AG Glow langsung mencuri perhatian wanita Indonesia.
Meski pandemi telah berubah menjadi endemi, faktanya dunia belum baik-baik saja.
Rajawali Tour mampu membuktikan keberadaannya, dan semakin melebarkan sayapnya pasca-pandemi.
PPM School of Management (PPM SoM) menggelar konferensi internasional manajemen, Asia-Pacific Management Research Conference (APMRC) yang ke-4 kalinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved