Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Desember 2022 sebesar US$19,94 miliar, naik 5,16% dari bulan sebelumnya (month to month/mtm) yang tercatat US$18,96 miliar. Kenaikan tersebut didorong oleh pertumbuhan impor non migas di akhir 2022.
"Impor kita secara bulanan naik 5,16%. Peningkatan impor non migas itu sebesar 3,60% (mtm) dari US$16,16 miliar menjadi US$16,74 miliar," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (16/1).
Baca juga: Jejak Perjuangan dalam Lukisan Pengantin Revolusi
Komoditas non migas yang mengerek nilai impor nasional ialah serelia HS10 yang naik 66,03% (mtm), barang besi dan baja HS73 naik 43,92%, dan impor kereta api trem dan bagiannya HS86 yang naik 605,05% (mtm).
Peningkatan yang cukup tinggi pada impor kereta api trem dan bagiannya itu, kata Margo, merupakan bagian dari pengadaan dalam proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang digarap pemerintah.
"Kenaikan impor kereta api trem itu yang kami lihat memang untuk Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung," tuturnya.
Lebih lanjut, peningkatan impor juga terjadi pada kelompok migas yang secara bulanan tercatat sebesar 14,15% dari US$2,80 miliar di November 2022 menjadi US$3,20 miliar di Desember. Ini terjadi karena adanya peningkatan impor pada komoditas hasil minyak sebesar 17,72% (mtm) dan minyak mentah naik 12,80% (mtm).
Sementara bila dilihat secara tahunan (year on year/yoy) nilai impor Indonesia pada Desember 2022 tercatat mengalami penurunan, atau tumbuh minus 6,61%. Ini sekaligus menjadi penurunan terdalam selama 2 tahun terakhir.
Dalam 2 tahun terakhir, kinerja impor Indonesia sedianya pernah mengalami pertumbuhan minus sebesar 6,58% (yoy) pada Januari 2021 dan tumbuh minus 1,89% (yoy) pada November 2022. Sedangkan pertumbuhan impor pada Desember 2021 tercatat tumbuh 47,88% (yoy).
"Jadi terlihat bahwa nilai impor yang tumbuh negatif 6,61% di Desember 2022 merupakan yang terdalam di dua tahun terakhir," pungkas Margo. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved