Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PENGEMBANGAN produk tembakau alternatif bebas asap dilakukan dengan melibatkan ilmuwan dan rekayasawan sejak tahap awal. Upaya berbasis bukti ilmiah ini diharapkan dapat menjadi alternatif yang lebih baik kepada perokok dewasa.
Riset juga dilakukan untuk mengarahkan para perokok dewasa tertarik beralih dan mendapatkan kepuasan yang sama seperti ketika mengonsumsi rokok sehingga produk benar-benar dapat diterima.
Baca juga: Cuaca Ekstrem Berpotensi Landa Jateng Hingga Tiga Hari Kedepan
"Kami melibatkan lebih dari 900 peneliti, engineers, dan aktor perubahan untuk mewujudkannya," kata Presiden Direktur Sampoerna, Vassilis Gkatzelis, dalam keterangan yang diterima Media Indonesia, Rabu (30/11/2022).
Temuan riset menyebutkan penghantaran nikotin dapat dilakukan dengan cara lain yang tidak melibatkan proses pembakaran seperti halnya rokok. Ketiadaan proses pembakaran diklaim dapat mengurangi 90-95% paparan zat berbahaya dan berpotensi berbahaya ketimbang rokok.
Hasil riset dan inovasi itu salah satunya adalah menggunakan perangkat IQOS. Philip Morris International (PMI), perusahaan induk PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), secara total menginvestasikan lebih dari US$9 miliar untuk melakukan riset sebelum mengomersialisasikannya.
"Dengan perangkat ini, tembakau dipanaskan, bukan dibakar. Pemanasan dengan perangkat IQOS berlangsung hingga mencapai suhu 350 celsius. Lewat proses ini, tidak ada asap, api, maupun abu yang dihasilkan," ujarnya.
Pada 2020, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat, mengizinkan pemasaran IQOS sebagai produk tembakau dengan risiko yang dimodifikasi (Modified Risk Tobacco Product/MRTP) melalui informasi pengurangan paparan. IQOS yang ada saat ini bukan akhir inovasi Sampoerna.
"Sampoerna akan terus berkomitmen untuk memajukan sains dan teknologi untuk memberikan produk tembakau alternatif bebas asap yang lebih baik dan mendisrupsi bisnis sendiri," ujarnya.
Sebelumnya, Vassilis berbicara dalam sesi Conference di Idea Fest 2022 dengan tema "It's Time to Rethink: Lead the Change!” di Jakarta, Minggu (27/11/2022).
Ia menuturkan komitmen inovasi berbasis bukti itu terwujud dalam pengembangan produk tembakau alternatif bebas asap yang melibatkan ilmuwan dan engineers sejak tahap awal.
"Kami menyetor dokumen lebih dari 1.000 halaman berisi data klinis, nonklinis, riset konsumen, dan kimia untuk mendapatkannya," terang Vassilis. (RO/A-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved