Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
Pengusaha di Indonesia mencapai 3,55% atau sekitar 9,7 juta jiwa dari total populasi penduduk tanah air yang berjumlah 273 juta orang (Kementerian Perindustrian, 2021).
Jumlah itu sudah melebihi angka minimal pengusaha di negara berkembang, sebagaimana mengacu pada penelitian Mc. Celland, Harvard University, sebuah negara akan mencapai tingkat kemakmuran jika minimal 2% jumlah penduduknya merupakan entrepreneur. Namun, jika melihat pertumbuhan pengusaha di berbagai negara Asia, seperti Singapura (8,7%), Jepang (10%), dan Malaysia (6%), tentu Indonesia masih terbilang cukup jauh tertinggal.
Di samping itu, ironi lain mengungkapkan bahwa penduduk muslim Indonesia saat ini tercatat sebanyak 237 juta jiwa atau setara dengan 86,9% (Kemendagri, 2021), tetapi dari sepuluh pengusaha yang meraih kekayaan tertinggi di Indonesia hanya terdapat satu yang merupakan seorang muslim.
Hal ini menjadi poin penting yang patut mendapat perhatian lebih dari kaum muslim sebagai penduduk mayoritas, namun belum banyak yang berkiprah menjadi pengusaha.
Kampus Bisnis Umar Usman sebagai penyelenggara pendidikan profesional yang fokus melahirkan pengusaha muslim (muslimpreneur) mengambil peran penting untuk turut serta memecahkan problematika tersebut. Selama 10 tahun ini, Kampus Bisnis Umar Usman telah berupaya memberikan sumbangsih besar bagi peningkatan jumlah muslimpreneur di Indonesia melalui One Year Program (Kuliah satu tahun menjadi pengusaha) dengan kurikulum terbaik dan aplikatif.
Ippho Santosa sebagai inisiator Kampus Umar Usman menyampaikan, “Kampus ini masih jauh dari kesempurnaan, tapi InsyaAllah kami berjuang sungguh-sungguh di sini, menghadirkan pengusaha muslim. Kita cek di mana-mana, angka muslim yang menjadi pengusaha itu sedikit, padahal muslim di Indonesia adalah mayoritas. Kalau kita berbicara proporsional harusnya pengusaha di Indonesia itu mayoritas adalah muslim.”
Dalam satu dekade ini pun, Kampus Bisnis Umar Usman telah meluluskan sekitar 900 peserta didik. Mereka telah mendapatkan praktik, pembelajaran, dan pembekalan komprehensif untuk menjadi muslimpreneur.
Dalam rangka menyebarluaskan semangat dan jiwa entrepreneurship kepada penduduk muslim Indonesia, Kampus Bisnis Umar Usman menggelar acara Press Conference di Khadijah Learning Center, Tangerang Selatan, pada Rabu (23/11).
Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah pengusaha di Indonesia dan mengajak stakeholder lain untuk bersama-sama berkontribusi dalam perjuangan melahirkan muslimpreneur.
“Indonesia akan memasuki puncak bonus demografi pada 2030 mendatang, dimana pada saat itu jumlah penduduk berusia produktif akan lebih banyak daripada usia non produktif,” ujar Lily Zulaeha, Direktur Kampus Bisnis Umar Usman.
Ia menambahkan, “Umar Usman sebagai lembaga pendidikan non formal yang berfokus untuk melahirkan pengusaha berkarakter, mengambil peran sebagai wadah bagi para pemuda untuk berproses menjadi seorang pengusaha. Hal ini kami lakukan untuk mempersiapkan para pemuda agar lebih siap menghadapi persaingan di masa mendatang.”
Acara Press Conference yang bertajuk ‘Satu Dekade Perjuangan Melahirkan Muslimpreneur’ ini dihadiri oleh berbagai tokoh inspiratif, di antaranya Ippho Santosa, Jamil Azzaini, Mas Mono, dan H. Pilar Saga Ichsan. (OL-12)
Zohran Mamdani, politisi progresif asal Queens, resmi menjadi kandidat Partai Demokrat untuk Wali Kota New York. Kenali sosok kandidat muslim pertama.
Lewat aksi jalan kaki melintasi Manhattan dan kampanye penuh ketulusan, ia menjadi simbol perubahan arah politik Partai Demokrat.
Pengeluaran konsumen muslim untuk fashion mencapai US$318 miliar pada 2022 atau tumbuh 8,4% dibanding 2021, dan diperkirakan akan menembus US$428 miliar pada 2027.
Spirit Islam dan spirit Konfusianisme yang telah menyebar luas di seluruh penjuru dunia dapat dioptimalkan menjadi instrumen penghubung yang dapat meredam konflik dan perselisihan.
UMAT muslim di banyak negara maju seringkali merasa sulit menemukan masjid untuk beribadah karena status mereka sebagai minoritas yang jarang mendapatkan perhatian pemerintahnya.
MAKKAH Halal Forum (MHF) yang berlangsung di Kota Suci Mekah Al Mukarramah 25-27 Februari yang lalu membuka mata banyak pihak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved