Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Kementerian ATR/BPN Susun Strategi Hadapi Krisis Pangan 2023

Insi Nantika Jelita
13/10/2022 21:34
Kementerian ATR/BPN Susun Strategi Hadapi Krisis Pangan 2023
Menteri ATR/Kepala BPN, Hadi Tjahjanto.(ANTARA)

ADANYA ancaman resesi ekonomi dunia di 2023, yang diakibatkan oleh adanya Covid-19 dan lonjakan inflasi sebagai dampak dari konflik Rusia-Ukraina, mengharuskan setiap sektor mengambil peran. 

Begitu pun dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dalam menghadapi ancaman krisis pangan. Hal ini berkaitan dengan penyediaan lahan pertanian di Tanah Air. 

Baca juga: Hunian Eco Living Premium Hadirkan Kenyamanan Ekosistem Terpadu

Dalam rapat pimpinan pada Rabu (12/10), Menteri ATR/Kepala BPN, Hadi Tjahjanto, menginstruksikan kepada seluruh jajarannya agar segera mengambil langkah dalam rangka mengatasi krisis pangan sesuai dengan perintah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

“Kita harus menyediakan lahan-lahan untuk pertanian, menginventarisir Hak Guna Usaha (HGU) yang sudah selesai, atau tanah-tanah telantar kita berdayakan ke masyarakat untuk ditanami,” kata Hadi dalam keterangannya, Kamis (13/10).

Hadi menambahkan, selain program Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD), untuk mengatasi krisis pangan adalah memperkuat program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL),

Untuk itu, ia menginstruksikan untuk menyusun strategi bagi percepatan pelaksanaan PTSL agar prosesnya bisa lebih cepat dan selesai sampai dengan akhir tahun.

“Program PTSL adalah tugas dari Bapak Presiden Jokowi. Tapi saya butuh bantuan Anda semua bekerja keras untuk PTSL,” imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri ATR/Kepala BPN mengungkapkan pada Agustus ketika ia baru menjabat, ada 70,3% masyarakat yang tidak tahu mengenai program PTSL. 

Hadi pun mengaku terus melakukan sosialisasi dan memerintahkan seluruh Kepala Kantor Wilayah/Kepala Kantor Pertanahan (Kakanwil/Kakantah) untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat. 

"Di bulan Agustus baru 29,7% orang yang tahu tentang PTSL dan sesuai laporan naik menjadi 36,9% di September. Ini tidak lepas dari upaya kami terus menerus menyosialisasikan program sertipikat melalui PTSL," ujarnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya