Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ancaman Resesi, Sandiaga Ajak Pelaku Ekraf Tingkatkan Strategi Usaha

Insi Nantika Jelita
13/10/2022 13:24
Ancaman Resesi, Sandiaga Ajak Pelaku Ekraf Tingkatkan Strategi Usaha
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.(Dok pribadi.)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak pelaku ekonomi kreatif (ekraf) meningkatkan strategi usaha mereka dalam menghadapi ancaman resesi di tahun depan.

Saat ini banyak negara-negara di dunia sudah mulai masuk dalam ancaman resesi. Sebanyak 82 persen bank di luar negeri sudah memprediksi resesi pasti akan terjadi.

Indonesia, kata Sandiaga, meski belum masuk ke dalam zona yang membahayakan, namun harus tetap waspada. Ekonomi rakyat yang salah satunya ditopang oleh UMKM harus terus diperkuat dengan strategi promosi atau penjualan yang baik.

"Resesi bisa kita hindari kalau revenue kita naik. Bagaimana revenue kita naik? Kita harus dapat memperkuat strategi marketing atau promosi kita," kata Sandiaga dalam keterangannya, Kamis (13/10).

Sedikitnya ada empat faktor yang harus dipahami oleh pelaku ekonomi kreatif sebelum menetapkan strategi promosi yang tepat. Pertama, produk yang dihadirkan haruslah produk yang berkualitas.

Selanjutnya adalah harga. Sandiaga menjelaskan, harga di sini bukan berarti harga terendah adalah yang pasti akan sukses. Namun harga yang diselaraskan dengan segmentasi pasar.

"Sesuaikan dengan permintaan pasar. Kalau pasarnya harganya 100, kita sesuaikan harganya 100. Jangan dinaikkan karena nanti kalau dinaikkan pembeli merasa terbebani," jelasnya.

"Tapi, kalau kita mengambil segmentasi pasar menengah ke atas, mungkin tidak terlalu berpengaruh,” sambungnya.

Faktor lainnya adalah tempat atau dengan kata lain bisa dalam bentuk jalur distribusi yang tepat. Jalur distribusi yang sederhana, terbuka, dan berkeadilan diyakini dapat mendongkrak pendapatan pelaku usaha ekraf. "Terakhir baru kita bisa dapat menentukan strategi promosi dengan memaksimalkan digitalisasi. Sekarang banyak cara seperti gimmick, promo buy one get one," kata Sandiaga.

Saat ini ekonomi kreatif dinilai menjadi salah satu sektor penyumbang terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dengan nilai kontribusi sebesar 7,8%.

Jumlah tersebut ditopang dengan tiga subsektor utama yakni kuliner, fesyen, dan kriya.

Sandiaga menambahkan, sebanyak 88,8% konsumen Indonesia menyatakan lebih dominan menggunakan dan mengonsumsi produk dalam negeri.

Adapun nilai ekspor ekonomi kreatif Indonesia pada di 2021 tercatat mencapai US$23,9 miliar. Sebelumnya pada 2020, ekonomi kreatif Indonesia baru berada pada angka US$18,8 miliar. Pemerintah menargetkan nilai ekspor ekonomi kreatif Indonesia pada tahun ini dapat mencapai US$25,14 miliar.

"Strateginya adalah bagaimana kita mempercepat digitalisasi, kita bantu dengan pelatihan dan pendampingan," pungkasnya. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya