Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
SETELAH berhasil meluncurkan satelit dan menjadi bank pertama di dunia yang punya satelit sendiri, PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk makin optimistis mengembangkan produk layanan digital perbankan yang dapat menjangkau hingga pelosok negeri.
"Satelitnya baru meluncur sedang menuju orbit. Kita juga sedang menyiapkan produk digital banking yang baru," ujar Direktur Bisnis Konsumer BRI Sis Apik Wijayanto di Jakarta, Rabu (22/6).
Meski belum dapat menyebutkan produk yang tengah disiapkan, Sis memastikan akan ada layanan khusus bagi nasabah BRI di pelosok yang selama ini sulit terjangkau.
"Ke depan produk BRI akan lebih efisien dan terdigitalisasi setelah memiliki satelit itu."
Dampak dari satelit itu diperkirakan baru mulai terasa bulan depan. "Mungkin bulan depan baru kelihatan. Ini baru ada efisiensi 40% dari biaya sewa satelit sebelumnya karena kita sekarang sudah punya sendiri," lanjut nya.
Sementara itu, saat berbuka puasa bersama 3.500 anak yatim piatu yang digelar kemarin di Jakarta, Direktur Utama BRI Asmawi Syam menyatakan pihaknya langsung membidik pangsa pasar mikro untuk dikonversi menjadi nasabah digital. BRI menyiapkan program pengembangan pasar daring yang dinamakan ‘Teras Pasar’ untuk mendigitalisasi kalangan menengah ke bawah Agustus mendatang.
"Kita akan buka ‘Teras Pasar’, pasar-pasar kita online, jadi tidak perlu datang ke pasar. Misalnya pasar Bringharjo, DIY Yogyakarta," katanya.
Pada kesempatan itu Asmawi mengatakan perbankan pelat merah tidak hanya bersinergi dalam bidang keuangan dan bisnis. Menurut Ketua Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) itu, Himbara juga aktif bekerja sama dalam kegiatan nonbisnis lainnya.
"Salah satu ritual setiap Ramadan ialah buka puasa bersama anak yatim. Kali ini Himbara mengundang 3.500 yatim piatu dari 70 yayasan se-Jabodetabek," ujarnya.
Menurutnya, Himbara menjadikan kegiatan itu sebagai wujud syukur atas pencapaian yang telah diraih dan sebagai implementasi tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Di bawah koordinasi Kementerian BUMN, Himbara juga menggelar pasar murah kebutuhan pokok selama Ramadan, serta kegiatan mudik gratis.
Suku bunga acuan 5%
Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla yang hadir di aca-ra tersebut bersama Menteri BUMN Rini M Soemarno meminta anggota Himbara membantu upaya pelonggaran moneter yang dilancarkan Bank Indonesia sejak awal tahun ini. Sebagai upaya mendongkrak daya saing nasional, ia menargetkan suku bunga acuan yang akan berlaku yakni 7 days repo rate dapat terus dilonggarkan hingga 5% pada Agustus 2016. "Reverse repo akan turun sampai dengan Agustus, sekitar 5% lah," ucapnya.
Kebijakan pengganti suku bunga acuan itu mulai 19 Agustus 2016 diharapkan akan lebih mencerminkan pasar ketimbang BI rate. Dengan biaya finansial saat ini industri nasional masih kesulitan untuk menembus pasar internasional. Bahkan, ia menilai perbankan nasional kalah saing dengan perbankan Malaysia.
"Banyak bank Malaysia di sini, tapi kita susah masuk Malaysia. Kalah efisien. Perbankan harus bisa menyesuaikan dengan suku bunga rendah agar intermediasi perbankan lebih memberi manfaat kepada industri," tandasnya. (E-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved