Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
Bank Indonesia (BI) dinilai masih memiliki cukup ruang untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuannya di level 3,5% pada bulan ini. Sebab, perekonomian domestik terbilang cukup solid dan mampu menahan guncangan eksternal.
"Mempertimbangkan keadaan domestik dan eksternal terkini, BI masih memiliki ruang untuk mempertahankan suku bunga kebijakannya bulan ini," ujar Ekonom Makroekonomi dan pasar Keuangan LPEM UI Teuku Riefky melalui keterangannya, Selasa (23/8).
Dari sisi eksternal, lanjutnya, di tengah tantangan global dan risiko stagflasi, posisi Indonesia saat ini relatif menguntungkan dibandingkan sebagian besar negara.
Pasalnya, cadangan devisa cukup memadai dan berpotensi menjadi penyangga untuk membantu stabilisasi nilai tukar rupiah. Dengan ketahanan eksternal yang terjaga, rupiah menguat sejak akhir Juli.
Sedangkan dari sisi domestik, pemulihan permintaan dan pasokan yang kuat, didorong oleh penurunan signifikan kasus harian covid-19, tercermin dari pertumbuhan yang solid di triwulan II 2022. Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh berbagai indikator utama yang menunjukkan masih tingginya tingkat kepercayaan investor.
Selanjutnya, kata Riefky, windfall dari harga komoditas yang tinggi mempertahankan surplus neraca perdagangan pada paruh pertama 2022 dan berhasil meningkatkan surplus transaksi berjalan pada triwulan-II 2022.
"Secara keseluruhan, kami melihat bahwa BI masih memiliki ruang untuk mempertahankan suku bunga kebijakannya di 3,50% bulan ini untuk mendukung ketahanan eksternal dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan dalam negeri," tuturnya.
Menyoal inflasi, tren peningkatan memang terjadi sejak Juni 2022. Namun itu diakibatkan dari sisi penawaran akibat melonjaknya harga pangan dan energi yang diperkirakan masih akan tetap tinggi dalam waktu dekat. Tercatat inflasi umum pada Juli 2022 berada di level 4,94% (yoy), lebih tinggi dari 4,35% (yoy) pada Juni 2022.
Di sisi lain, windfall dari harga komoditas, memungkinkan pemerintah untuk meningkatkan subsidi energinya tiga kali lipat menjadi Rp502,4 triliun, sehingga cukup menjaga harga pertalite, elpiji tabung 3kg, dan tarif listrik untuk tidak berubah.
"Subsidi yang besar disertai dengan bantuan sosial yang berkelanjutan telah membantu menjaga konsumsi rumah tangga dan menekan inflasi domestik agar tidak meroket sejauh ini, memberikan ruang gerak bagi BI untuk mempertahankan posisi kebijakan suku bunga sejauh ini," pungkas Riefky. (OL-12)
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved