Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
INFORMASI dan analisis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait cuaca dan iklim diharapkan mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari proses pertanian. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
"Tidak ada konsepsi pertanian yang tidak didahului dari BMKG. Pertanian dimulai dari budidaya, harus ada BMKG di dalamnya. Lalu pascapanen, bagaimana pengumpulannya lalu nanti hasilnya diletakkan di mana, BMKG harus ada. Selain itu bagaimana panen yang sebaiknya saat musim kering atau musim basah, semua peran penting BMKG," kata Syahrul dalam Rakornas BMKG 2022 bertajuk Peran Info BMKG Dalam Mendukung Ketahanan dan Kedaulatan Pangan Nasional, Senin (8/8).
Baca juga: Moeldoko: Pemerintah Matangkan Perubahan Skema Subsidi LPG 3 Kg
Syahrul menegaskan, peran BMKG sangat penting untuk membuat perencanaan pertanian, mulai dari hulu sampai ke hilir. Pasalnya, proses pertanian tidak akan pernah lepas dari kondisi alam. Terlebih, dengan adanya perubahan iklim, kondisi alam semakin sulit untuk diprediksi. Karenanya, analisis BMKG dapat menjadi acuan bagi para pelaku pertanian untuk menentukan lagkah yang tepat.
Saat ini sendiri, menurut Syahrul, sketor pertanian di Indonesia tumbuh positif meski di masa pandemi covid-19. Hal itu terlihat dari PDB pada triwulan 2 tahun 2020 di bidang pertanian yang tumbuh sebesar 16,24%. Selain itu, ekspor di bidang pertanian pada 2020 juga tumbuh 15,79% dan terus naik pada 2021 menjadi 38,68%.
"Kenapa Indonesia bisa survive? Karena perencanaan pertanian ini akurat karena BMKG memberikan saran," ucap Syahrul.
"Karenanya kita harus terus melakukan intervensi pada lokus yang ada dengan lebih spesifik agar memberikan efektivitas dan efisiensi ke depan, seperti apa produktivitas yang bisa dilakukan," pungkas dia. (OL-6)
PEMERINTAH Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng), memastikan akan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi, terkait kasus tanah demplot pertanian.
Presiden Prabowo Subianto mengadakan rapat secara maraton bersama sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (20/8).
Wamentan Sudaryono mengajak para wisudawan Polbangtan Yoma untuk menjemput impian dengan usaha terbaik dan bangkit membangun sektor pertanian.
Kementerian Pertanian memproyeksikan produksi beras nasional hingga September 2025 surplus sebanyak 4,86 juta ton dari target yang telah ditetapkan.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut HUT ke-80 RI merupakan momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen terhadap kemandirian pangan nasional.
OBSESI untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi 8% agar Indonesia keluar dari middle income trap (MIT) masih terasa berat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved