Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Penyerahan Aset Infrastruktur EBT Negara Banyak Terserap ke PLTS

Insi Nantika Jelita
22/7/2022 23:30
Penyerahan Aset Infrastruktur EBT Negara Banyak Terserap ke PLTS
PLTS di area pertanian(MI/Lilik Darmawan)

KEMENTERIAN Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan penyerahan Barang Milik Negara (BMN) pada program pembangunan infrastruktur energi baru terbarukan (EBT), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) banyak diserahkan ke penerima manfaat.

Dalam data yang dipaparkan Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM Sumartono, dari 2016-2021 menunjukkan penyediaan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) banyak didistribusikan dengan 364.315 unit yang bernilai Rp1,14 triliun.

Berikutnya, ada pemberian aset Penerangan Jalan Umum (PJU) dengan 55.374 unit dengan nilai aset Rp830 miliar. Diserahkan juga PLTS atap atau rooftop dengan 228 unit dengan aset sebesar Rp197 miliar.

Lalu, PLTS terpusat juga menjadi aset negara yang banyak disalurkan ke penerima manfaat dengan 143 unit senilai Rp695 miliar.

"Penyerahan aset ini banyak lari ke tenaga surya atau PLTS. Ada PLTS Atap, kemudian LTSHE dan PJU," kata Martono dalam Bincang Bareng DJKN secara virtual, Jumat (22/7).

Pembangkit EBT ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang belum tersambung dengan jaringan tenaga listrik di kawasan perbatasan tertinggal, daerah terisolir, dan pulau-pulau terluar.

Baca juga: PLTSa Putri Cempo Diuji Cobakan Hasilkan Listrik

Sumartono mengaku, pihaknya kerap mengalami kesulitan dalam menyerahkan aset infrastruktur EBT saat ke pelosok wilayah

"Saat menuju lokasi yang terpelosok memang effortnya tinggi. Contohnya pas saya ke Pekalongan, itu jalannya meliuk-liuk," ungkapnya.

BMN dapat dialihkan status penggunaannya dari pengguna barang atau dari K/L kepada penerima manfaat setelah permohonan disetujui oleh menteri keuangan.

Pihak yang dapat menerima hibah ialah pemerintah daerah, masyarakat, lembaga sosial, budaya, keagamaan, kemanusiaan atau pendidikan bersifat non komersial.

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu bersama ESDM akan berkomitmen dalam pendistribusian BMN Infrastruktur kepada pihak penerima dalam menyukseskan target bauran energi baru terbarukan sebesar 23% di 2025.

Direktur Perumusan Kebijakan Kekayaan Negara Encep Sudarwan menyebut, di 2022 ditargetkan akan dibangun sebanyak 33.476 unit BMN infrastruktur dengan anggaran sebesar Rp483 miliar. Untuk Tahun ini, infrastruktur EBT yang diprediksi paling banyak diserahkan berasal dari PLTS.

Selain BMN infratruktur EBT, pemerintah juga melaksanakan program pemasangan paket Alat Penyalur Daya Listrik (APDAL) bagi warga di desa yang belum terjangkau jaringan listrik.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya