Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Menparekraf Sandiaga Dorong Pelaku UMKM Berani Lawan Stigma

Mediaindonesia.com
19/7/2022 14:12
Menparekraf Sandiaga Dorong Pelaku UMKM Berani Lawan Stigma
Menparekraf Sandiaga Uno melakukan kunjungan pameran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 di Cilegon Center Mall, Banten(Ist)

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ (Menparekrfa) Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Beparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak semua pelaku ekonomi kreatif UMKM memiliki keberanian dan kemauan untuk melawan stigma dan persepsi negatif yang melemahkan langkah dalam membangun usaha.

Menparekraf menekankan keberanian dan kemauan untuk melawan stigma, menjadi poin penting yang harus disadari semua orang.

Sandiaga melantunkan pantun: "Buah kecut namanya delima, buah manis namanya pepaya. Jangan takut melawan stigma karena yang berusaha akan berjaya," kata Sandiaga.

“Satu semangat yang ingin saya sampaikan adalah pelaku UMKM memiliki keberanian melawan stigma yang ada. Ini menjadi poin penting yang ingin saya sampaikan," kata Sandiaga dalam keterangan pers, Selasa (19/7).

Baca juga: Selain Dorong Onboarding, Pemerintah Kurasi UMKM agar Ramah Lingkungan

"Banyak orang jatuh sebelum mereka sukses. Mau sukses harus mau gagal karena kesuksesan dicapai dengan anak tangga kegagalan. Jangan takut patahkan stigma," ujarnya.

"Karena yang berjaya adalah dia yang berani melangkah menghadapi kegagalan di saat banyak yang meremehkannya," katanya.

"Yang berjaya adalah dia yang mau tetap melangkah di saat keadaan memaksanya untuk berhenti,” ujar Sandiaga yang juga disampaikan saat melakukan kunjungan pameran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 di Cilegon Center Mall, Banten

Sandiaga lantas berkisah tentang pengalaman sebagai orang yang pernah mengarungi dunia usaha saat krisis moneter (krisis).

“Pada 25 tahun lalu saya melewati krismon, alhamdulillah krismon mengubah takdir saya, membuat saya berada di sini," jelas Menparekraf.

"Dulu saya profesional yang kehilangan pekerjaan saat krisis, namun justru itu yang mengubah kuadran saya jadi pengusaha," ucapnya.

"Penolakan, kegagalan saya lalui, namun alhamdulillah bisa bangkit kembali. Awal memulai usaha bersama 3 karyawan, sekarang usaha yang kami bangun bisa berikan lapangan kerja bagi 30 ribu karyawan,” ujarnya.

Senada dengan poin tadi, Sandiaga juga menyampaikan pentingnya jiwa pantang mundur dan kerja 4As (kerja keras, cerdas, tuntas dan ikhlas). Jiwa pantang mundur tunjukkan kita jiwa yang ulet, individu yang pantang menyerah.

Selain itu, Menparekraf menekankan pentingnya inovasi, adaptasi dan kolaborasi. “Inovasi penting agar produk memiliki daya saing, adaptasi agar produk kita relevan sesuai kekinian, dan kolaborasi untuk tingkatkan rezeki dan perpanjang usaha kita."

"Kenalilah mentor-mentor kalian, pelaku usaha lain, juga pimpinan/kepala daerah. Kalau kepala daerah akur dan dukung UMKM, kita terima dengan lapang dada,” ujarnya.

Dalam obrolannya bersama Sesa Susanti, pandai kayu wanita yang juga pemilik dari Nalaktak Kai Woodworking, terungkap bahwa bekerja di bidang laki-laki membutuhkan upaya dan kerja dua kali lipat lebih keras agar berhasil.

“Berprofesi di bidang laki-laki harus kerja keras dua kali lipat. Untuk mendapatkan trust (kepercayaan) itu sulit. Tapi saya konsisten belajar setiap hari, dan pasti bisa," katanya.

"Saat ini produk saya sudah sampai ke Alaska dan Jerman,” ujar Sesa yang mengaku menembus pasar internasional berkat kekuatan media sosial.

Sesa mengisahkan, pembeli dari luar negeri mengaku heran ada orang Asia, perempuan yang ‘main kayu’  (maksudnya berkarya di bidang perkayuan).

“Mereka penasaran datang ke rumah berkunjung. Sampai ada komunitas perkayuan dari luar negeri yang kirim alat ke saya,” ujarnya.

Menurut Sesa, produk Indonesia, khususnya kayu, memiliki keunggulan dibandingkan yang lain. “Kualitasnya bagus. Bahan limbah aja bisa jadi bagus apalagi bahan baru,” ujarnya.

Kesempatan sama, Sesa berbagi tips menjadi pelaku UMKM yang maju.

"Pertama, sukai apa yang kita kerjakan. Loving what you do. Kedua, gunakan apa yang kita punya, use what you have. Ketiga, mulai dari sekarang/tempat kita berada,  start where you are," paparnya. (RO/OL-09(

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya