Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KETUA Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri menilai penghapusan minyak goreng curah akan sulit terealisasi di Indonesia.
Menurut Abdullah, masyarakat menengah ke bawah yang berbelanja ke pasar tradisional masih bergantung dan membutuhkan minyak goreng curah untuk kebutuhan hidup dan kerja. Mereka antara lain pedagang gorengan, pedagang kaki lima, warung rumahan atau pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Melihat beberapa fakta di lapangan penghapusan minyak goreng curah sulit di wujudkan karena memang kebutuhan nasional untuk masyakarat menengah ke bawah masih bergantung pada produk itu," kata Abdullah dalam keterangan pers, Selasa (14/6).
Isu penghapusan minyak curah ini terjadi karena beberapa sebab, salah satunya soal higienisitas. Menurut Ikappi, di dunia cuma ada dua negara yang masih menggunakan minyak goreng curah, yaitu Indonesia dan Bangladesh.
Abdullah berpandangan penghapusan minyak goreng curah ini sudah diwacanakan beberapa kali dalam tahun-tahun sebelumnya. Sejak 2014, sampai terakhir tahun lalu juga pernah di wacanakan hal serupa, namun dibatalkan sendiri oleh Kementerian Perdagangan.
Ikappi melihat bahwa penghapusan minyak goreng curah ini bisa terjadi jika masih ada upaya alternatif pengganti minyak goreng curah dengan harga murah. Contohnya, minyak goreng kemasan sederhana yang dipatok dengan harga lebih murah dari sekarang, atau di bawah Rp20 ribu.
Dalam catatan Ikappi, harga minyak goreng curah sudah mengalami penurunan, dari sebelumnya sempat tembus di angka Rp20 ribu per liter, saat ini sudah mendekati harga eceran tertinggi atau HET Rp14-15 ribu di pasar-pasar tradisional.
Para asosiasi pedagang berharap agar wacana penghapusan minyak goreng curah ini dapat didiskusikan dulu ke pedagang sebelum diputuskan dan diimplementasi oleh pemerintah. "Karena kendala dan persoalan selama ini terjadi pada harga dan distribusi," ucap Abdullah.
Ikappi menegaskan, bersama Satgas Pangan Mabes Polri, ID Food BUMN dan Badan Pangan Nasional terus berupaya mempercepat pasokan di pasar-pasar tradisional sehingga keberadaan minyak goreng curah bisa terus melimpah.
Pada saat konferensi pers Business Matching Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) di Kuta, Bali pekan lalu, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah secara bertahap akan menghapus pemakaian minyak goreng curah.
"Minyak goreng curah itu kurang higienis. Kita minta secara bertahap tidak ada lagi (minyak goreng) curah. Nanti kemasan semua," ucapnya. (E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved