Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KETUA Harian Yayasan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menuturkan, kenaikan listrik pada golongan daya 3.500 volt ampere (VA) ke atas berdampak minim pada inflasi.
Pasalnya, porsi konsumen listrik kelompok rumah tangga 3.500 VA ke atas dianggap kecil, dengan hanya 2,09 juta orang dari 83,1 juta pelanggan listrik PLN.
Baca juga: BUMN Amarta Karya Rampungkan Pembangunan Pabrik Detonator
"Kenaikan tarif listrik pada kelompok ini tidak akan memengaruhi inflasi secara signifikan. Relatif tidak bakal menimbulkan gejolak yang serius di masyarakat," ujarnya kepada Media Indonesia, Senin (13/6).
Kementerian ESDM sendiri menyebut, dari kenaikan tarif listrik bagi golongan 3.500 VA ke atas itu, berdampak terhadap inflasi sekitar 0,019%.
Dengan adanya keputusan kenaikan tarif tersebut, PLN diminta meningkatkan pelayanan listrik kepada konsumen golongan tersebut.
Kelompok orang mampu ini dianggap Tulus, sebagai 'korban' oleh pemerintah demi melindungi kelompok yang memiliki daya 2.200 VA ke bawah, dengan tidak menaikkan harga listrik pada warga kelas menengah ke bawah.
"Yang penting PLN menjamin keandalan pelayanannya pada kelompok 3.500 VA ke atas. Jangan naik tarif saja, tapi pelayanan sama saja," kata Tulus.
Disisi lain, Tulus tak setuju dengan pernyataan pemerintah yang menyebut alasan menaikkan tarif listrik pada kelompok orang mampu untuk menambal subsidi energi.
"Tentu ini kurang pas. Selain konsumennya relatif sedikit, jumlah subsidi dan kompensasi yang ditutup juga sangat besar," ucapnya.
Dalam konferensi pers pagi ini, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menuturkan, dengan menaikkan harga listrik golongan 3.500 Volt Ampere (VA) ke atas (R2 dan R3), negara bisa mengalami penghematan hingga Rp3,1 triliun.
Namun, untuk tahun ini saja, Kementerian Keuangan mengusulkan ada tambahan subsidi energi sebesar Rp74,9 triliun, dengan rincian untuk BBM dan LPG sebanyak Rp71,8 triliun, dan untuk listrik Rp3,1 triliun. (OL-6)
Menggunakan kabel ekstensi di waktu yang tidak tepat dapat merusak perangkat dan alat elektronik, serta meningkatkan risiko keselamatan yang serius bagi pengguna.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan tarif listrik PT PLN, pada triwulan III atau periode Juli-September Tahun 2025 tidak naik.
Masyarakat di sekitar wilayah jaringan diajak aktif peduli lingkungan melalui program tukar sampah dengan internet.
Bila PLN ingin memberikan diskon tarif ke masyarakat lagi, sebaiknya dilakukan justru pada saat puncak penggunaan terjadi. Misalnya mulai dari sebelum ramadan hingga lebaran usai.
Bila PLN ingin memberikan diskon tarif ke masyarakat lagi, sebaiknya dilakukan justru pada saat puncak penggunaan terjadi. Misalnya mulai dari sebelum ramadan hingga lebaran usai.
GUBERNUR Sumsel Herman Deru melakukan penyalaan sambungan listrik untuk lima desa di Kecamatan Keluang, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Selasa (15/4) siang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved