Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PEMERINTAH telah resmi membuka proses pembangunan industri baterai kendaraan listrik terintegrasi tahap kedua di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah. Dalam hal ini, LG akan membangun pabrik baterai seluas 275 hektare (ha) dari 1.000 ha yang tersedia di Kawasan Industri Batang.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa selain LG, Foxconn juga akan membangun pabrik di Kawasan Industri Batang, disusul dengan perusahaan dari Amerika Serikat.
"Kita masuk ke kawasan 1.000 ha tahap kedua Kawasan Industri Batang. Di mana ini LG ini masuk 275 ha, Foxconn masuk tahap kedua juga dan InsyaAllah dari Amerika Serikat akan masuk tempatnya juga di sini. Kami yakin 2023 akhir menjelang 2024, minimal 50% dari 4.300 ha di Batang akan terisi penuh," ungkapnya dalam acara Seremoni Implementasi Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi di KIT Batang secara virtual, Rabu (8/6).
Terkait dengan ekosistem baterai kendaraan listrik, Bahlil menegaskan bahwa sejak 2019, pihaknya sudah melakukan langkah komprehensif dan terukur untuk merealisasikan hal tersebut.
"Pertama dengan Hyundai, mobil listrik sudah berdiri dan berproduksi. Kemudian baterai, ini godaannya banyak. Kelihatannya negara tetangga kita belum ikhlas kalau Indonesia menjadi negara industrial baterai mobil karena banyak sekali pencak silatnya. Tapi pada tahun 2020, Pemerintah Korea dan LG telah sepakat untuk membangun ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia," kata Bahlil.
Menurutnya, total investasi LG untuk membangun ekosistem baterai kendaraan listrik mencapai US$9,8 miliar. Ini akan memberikan dampak ekonomi kepada Indonesia sebesar US$5,6 miliar tiap tahunnya dan juga membuka lapangan pekerjaan bagi 20.000 tenaga kerja dalam negeri.
"Dampak ekonomi dari investasi ini tiap tahun sebesar US$5,6 miliar dolar dari dengan total lapangan pekerjaan 20.000 lapangan pekerjaan khusus untuk pabrik baterai mobil, bukan untuk kawasan ini. Kolaborasi LG dengan UMKM dan pengusaha daerah jalan juga," ujarnya.
Di tempat yang sama, President LG Energy Solution Lee Bang Soo mengakui sangat senang dapat berinvestasi di Kawasan Industri Batang yang dinamakan Proyek Grand Package. Dia pun menekankan bahwa pihaknya hadir dengan visi untuk mengembangkan Kawasan Industri Batang untuk menjadi kawasan industri kendaraam listrik terpenting di Asia Tenggara di masa depan.
"Proyek Grand Package ini, merupakan proyek skala besar yang dapat mendukung produksi baterai kendaraan listrik sebesar 35 juta unit dan 200 gigawatt per tahun," kata Lee Bang Soo.
Lebih lanjut, Proyek Grand Package ini menurutnya akan memberikan kontribusi utama bagi industri baterai sekunder global dalam 26 tahun ke depan dengan produksi massal yang direncanakan akan berjalan dan bermitra bersama PT Antam dan IBC (Indonesia Battery Corporation).
Lee berjanji bahwa konsorsium LG akan melakukan yang terbaik untuk memelihara Kawasan Industri Batang menjadi kiblat industri baterai kendaraan listrik terbaik di dunia. (E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved