Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Butuh Rp500 M, PP Presisi Terbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I 

Mediaindonesia.com
30/5/2022 21:38
Butuh Rp500 M, PP Presisi Terbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I 
Public expose PP Presisi yang dilakukan secara daring, Senin (30/5).(MI/HO)

PP Presisi melakukan aksi korporasi dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan dengan total keseluruhan target dana yang dihimpun sebesar 1 triliun. Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan I tersebut, PP Presisi akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I PP Presisi Tahun 2022 dengan target dana yang dihimpun  sebanyak-banyaknya sebesar Rp500 miliar. 

Penawaran umum berkelanjutan tersebut dipaparkan pada saat public expose, yang diselenggarakan pada Senin (30/5) secara virtual. 

Acara tersebut dihadiri Direktur Utama Rully Noviandar, Direktur Keuangan, Manrisk, dan Legal Arif Iswahyudi, Direktur Perencanaan Bisnis & HCM Rebimun, Kepala Divisi Akuntansi & Keuangan Martadion, Joint Lead Underwriter PT BNI Sekuritas, diwakili oleh Senior Executive Vice President Nieko Kusuma, PT BRI Danareksa Sekuritas diwakili oleh Director of Investment Banking Kevin Praharyawan, PT CIMB Niaga Sekuritas, yang diwakili Associate Director Jerry Dennis, dan para Lembaga dan Profesi Penunjang Obligasi. 

Baca juga: Penerbitan Obligasi Didorong Beri Dampak Keberlanjutan

“Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan I sebesar 1 triliun ini akan dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap. Tahap I PPRE akan melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I 2022 dengan sebanyak-banyaknya sebesar Rp500 miliar. Penawaran Umum Berkelanjutan I Tahap I ini telah mendapatkan peringkat atau rating idBBB+ (Triple B Plus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dimana alokasi penggunaan dana akan digunakan sebesar 70% untuk Capex dan 30% digunakan untuk Modal Kerja perusahaan," ujar Rully. 

“Capex yang akan kami belanjakan melalui dana obligasi tersebut akan digunakan untuk mendukung peningkatan produksi maupun penambahan kontrak baru pada proyek-proyek jasa pertambangan. Diversifikasi ke jasa pertambangan merupakan salah satu strategi Perseroan dalam mengantisipasi siklus bisnis konstruksi serta mengoptimalkan produktivitas dari asset alat berat yang dimiliki," tambahnya.

Dalam obligasi ini, PPRE telah menunjuk 3 (tiga) perusahaan sekuritas sebagai Penjamin Pelaksanan Emisi (PPE) atau Joint Lead Underwriter (JLU) yaitu PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, dan PT CIMB Niaga Sekuritas.

Sedangkan untuk Profesi Penunjang lainnya, PPRE menunjuk PT Bank Rakyat Indonesia sebagai Wali Amanat, Jusuf Indradewa & Partner selaku Konsultan Hukum, dan Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito selaku Notaris. 

"PPRE akan melaksanakan masa bookbuilding mulai dari 30 Mei sampai dengan 13 Juni 2022, dengan masa penawaran  umum rencana akan dilaksanakan pada 27 Juni 2022 dan rencana penjatahan dilaksanakan pada 28 Juni 2022, sehingga diperkirakan surat utang tersebut akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 1 Juli 2022," tutupnya. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya