Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah tidak mungkin tidak menaikkan harga BBM jenis pertamax. Situasi di lingkup global dengan berbagai permasalahannya, terutama terkait kelangkaan energi dan kenaikan harga minyak dunia, memaksa pemerintah mengambil langkah tersebut.
“Tidak mungkin kita tidak menaikan BBM. Oleh sebab itu, kemarin harga Pertamax naik,” ujar Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (6/4).
Persoalan lonjakan harga energi tidak hanya terjadi di Indonesia. negara-negara lain pun telah mengalami tantangan tersebut. Implikasinya, tingkat inflasi sejumlah negara pun naik sangat signifikan.
“Amerika Serikat inflasinya saat ini sudah di angka 7,9%, padahal biasanya dibawah 1%. Uni Eropa juga sudah masuk ke angka 7,5% yang biasanya juga hanya 1%. Turki bahkan sudah di angka 54%. Angka-angka seperti ini, yang saya kira sudah kita tahan-tahan agar tidak terjadi kenaikan tetapi saya kira situasinya memang tidak memungkinkan,” sambung mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Oleh karena itu, kepala negara pun menginstruksikan para menterinya untuk selalu waspada dan memantau setiap gerakan yang terjadi di level internasional.
Kajian dan evaluasi harus dilakukan setiap pekan bahkan setiap hari agar kebijakan yang diciptakan betul-betul tepat dan bisa membantu masyarakat.
“Setiap hari, setiap minggu, dihitung terus bagaimana harga gas dan juga terutama harga pangan. Dua hal ini yang menjadi sangat-sangat penting sekali untuk terus kita waspadai bersama dan harus selalu dirapatkan, dikonsolidasikan agar tidak keliru dalam mengambil keputusan,” jelasnya. (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved