Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
Meski dengan dinamika perekonomian akibat pandemi covid-19, PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU) mampu mencatatkan kinerja positif di 2021 dengan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 244,24 miliar atau meningkat 401,42% dibanding tahun 2020 yang sebesar Rp 48,71 miliar.
Keberhasilan Perseroan yang pada tahun 2021 telah berusia 50 tahun itu disebabkan oleh peningkatan progress pekerjaan yang cukup signifikan dan kontribusi dari entitas anak usaha sehingga menyumbang pendapatan yang cukup besar
“Sepanjang tahun 2021 Perseroan mampu melewati tantangan kondisi perekonomian nasional di masa pandemi Covid-19 dengan baik, meski sektor konstruksi dalam kondisi kontraksi. Perseroan berhasil membukukan laba sebesar Rp. 3,01 miliar meningkat 1.49% dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Direktur Keuangan PT Djasa Ubersakti Toto Yulianto dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/4).
“Pembukuan yang positif ini tidak terlepas dari meningkatnya progres pekerjaan yang cukup signifikan dan kontribusi dari entitas anak usaha. Meskipun pada kuartal-kuartal sebelumnya Perseroan membukukan kinerja keuangan negatif namun pada akhir tahun Perseroan berhasil membukukan kinerja keuangan positif," imbuh Toto.
Toto memaparkan untuk aset lancar Perseroan pada tahun 2021 meningkat sebesar 73,87% menjadi Rp 275,95 miliar dari tahun 2020 sebesar Rp 158,71 miliar. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya kas dan setara kas, tagihan bruto dari pemberi kerja, serta uang muka ke pemasok.
Sedangkan untuk aset tidak lancar mengalami penurunan sebesar 2,95% dari Rp 72,60 miliar menjadi Rp 70,46 miliar di 2021 akibat penurunan properti investasi yang dikonversi/barter dengan pembayaran utang ke pemasok. Total aset sendiri mengalamu kenaikan 49,76% dari sebelumnya Rp. 231,31 miliar di tahun 2020 menjadi Rp. 346,41 miliar di tahun 2021.
Untuk liabilitas jangka pendek tahun 2021 perseroan mencatatkan peningkatan sebesar 63,87% dari Rp 138,92 miliar di tahun 2020 menjadi Rp. 227,65 miliar. Sedangkan liabilitas jangka panjang meningkat sebesar 823,50% dari Rp 2,50 miliar menjadi Rp 23,12 miliar di tahun 2021.
Secara total, liabilitas Perseroan meningkat 77,31% dari Rp 141,43 miliar di tahun 2020 menjadi Rp 250,77 miliar di tahun 2021. Peningkatan liabilitas ini lebih disebabkan akibat kenaikan utang bank yang dipergunakan Perseroan untuk medukung pendanaan proyek-proyek yang sedang dikerjakan.
Toto meyakini di tahun 2022 ini kinerja Perseroan akan lebih baik lagi seiring dengan mulai menurunnya pandemi Covid-19 serta mulai pulihnya kondisi perekonomian nasional. Pada tahun 2022 perseroan menargetkan akan mengikuti tender pekerjaan dengan nilai tender +/- Rp 5,5 triliun.
Lelang pekerjaan meliputi tender proyek-proyek swasta (pusat perbelanjaan, perkantoran, hunian) dan proyek Pemerintah yang pendanaannya bersumber dari APBN/pinjaman (pasar, rumah sakit, universitas, sekolah, terminal, gedung pemerintah, serta jalan). Dari tender yang akan diikuti tersebut sepanjang tahun 2022 Perseroan menargetkan peningkatan angka Penjualan dan Pendapatan Usaha yang turut mendapatkan kontribusi pendapatan dari kontrak yang masih berjalan sebesar Rp 136 miliar dan sisanya dari pendapatan baru dan penjualan properti.
Toto menyatakan salah satu kontribusi penopang kinerja perseroan nantinya berasal dari kontribusi entitas anak usaha yang bergerak dibidang properti. Saat ini Entitas Anak Usaha tengah mengembangkan dua proyek perumahan yang berlokasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved