Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Indonesia Buka Peluang Kerja Sama Teknologi Energi Bersih

Mediaindonesia.com
24/3/2022 14:57
Indonesia Buka Peluang Kerja Sama Teknologi Energi Bersih
Ilustrasi(AFP/Jack TAYLOR)

Pemerintah Indonesia membuka peluang kerja sama teknologi energi bersih dengan negara-negara peserta presidensi G20 untuk mempercepat target penurunan emisi karbon dan peningkatan bauran energi di dalam negeri.
 
Menteri Energi dan Sumber Daya (ESDM) Mineral Arifin Tasrif dalam konferensi pers sidang Kelompok Kerja Transisi Energi (Energy Transitions Working Group/ ETWG) yang dipantau di Jakarta, Kamis (24/3), mengatakan dari 46 teknologi yang ada saat ini baru enam teknologi yang terbukti kompetisi. "Tentu saja perubahan transisi ini akan membutuhkan pendanaan yang besar. Untuk itu bagaimana 20 negara yang termasuk dalam kelompok G20 yang merupakan pemberi kontribusi 80 persen dari perekonomian dunia bisa memberikan dukungan," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif.
 
Forum transisi energi G20 terdiri dari beberapa rangkaian pertemuan mulai dari sidang ETWG pertama di Yogyakarta pada 23-25 Maret 2022. Selanjutnya ETWG kedua di Labuan Bajo, ETWG ketiga di Bali, serta Energy Transition Ministerial Meeting (ETMM).
 
Puncak Presidensi G20 Indonesia adalah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada September 2022.
 
Menteri ESDM Arifin menyampaikan Pemerintah Indonesia mulai berbenah dengan mengurangi pemanfaatan teknologi energi fosil yang tinggi karbon melalui program dedieselisasi.
 
Program itu akan menyasar 5.200 unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang tersebar di 2.130 lokasi di Indonesia, lalu menggantinya dengan teknologi listrik tenaga gas alam, matahari, air, maupun biomassa
 
Bahkan teknologi yang berkembang saat ini yaitu energi air laut, arus pasang surut, under curent, termasuk teknologi energi panas marine heat juga sudah mulai berkembang.
 
"Kami sudah melakukan penjajakan dengan technology owner," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif.
 
"Kami minta dilakukan oleh negara-negara yang maju dalam teknologi untuk bisa menyempurnakan penelitian dan pengembangan bagaimana temuan teknologi ini bisa dikembangkan menjadi teknologi yang memiliki skala industri yang kompetitif dan proven," ucapnya. (Ant/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya