Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Penting, Menyusun Strategi Jitu Menyongsong Era Kenormalan Baru

Mediaindonesia.com
14/2/2022 15:40
Penting, Menyusun Strategi Jitu Menyongsong Era Kenormalan Baru
Para peserta acara AmazyConference dengan tajuk Strategi New Normal Babak II.(Dok.Magfood Amazy Internasional )

PANDEMI covid-19 yang melanda dunia selama dua tahun terakhir memang telah memukul hampir semua sektor kehidupan. Perekonomian dunia pun berjuang untuk tetap bergerak, tak terkecuali di Indonesia. Jutaan bisnis, termasuk bisnis F&B UMKM, berjuang untuk bertahan dari krisis.

Berbagai kebijakan terkait pembatasan mobilitas berkali-kali telah diatur  pemerintah, yang tentu saja berdampak pada operasional bisnis UMKM F&B. Para pelaku bisnis harus melakukan efisiensi demi kelangsungan hidup perusahaan, mulai pembatasan jam operasional, merumahkan karyawan, bahkan pahitnya hingga melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) para karyawan.

Baca juga: Presiden Soroti Kredit UMKM yang Masih Rendah

Karena pandemi masih belum terprediksi jelas kapan akan berakhir, maka sejak 2021 lalu muncul wacana ‘berdamai dengan covid-19’ atau dengan kata lain memasuki era kenormalan baru. Untuk itu penting melakukan terobosan baru yang lebih segar bagi para pelaku usaha.
 
Bagaimana strategi untuk tetap bertahan sekaligus bisa berkembang di era baru ini? Melihat permasalahan tersebut, PT Magfood Amazy Internasional menyelenggarakan AmazyConference dengan tajuk Strategi New Normal Babak II pada Sabtu (12/2) lalu melalui aplikasi Zoom. Acara ini diikuti oleh para Franchisee Amazyyang outletnya tersebar di seluruh Indonesia dan Malaysia. Kemudian dihadiri pula agen dan reseller Amazy Frozen Food. Acara ini sebagai pertemuan tahunan, sarana dalam melaporkan hasil kerja dan evaluasi tahun 2021, Perencanaan Marketing (Marketing Plan) dan strategi bisnis tahun 2022 sekaligus pembahasan mengenai strategi baru di era new normal.

CEO & Founder PT Magfood Amazy Internasional, Yanty Melianty menuturkan, memasuki new normal artinya memasuki era baru dengan tantangan yang besar. Bisnis di era baru ini mengharuskan kita untuk memiliki paradigm baru dan melakukan bisnis dengan cara yang berbeda, cepat adaptif dan menerapkan hal-hal yang baru. Di balik tantangannya yang besar, tentu menyimpan peluang yang besar pula apabila pelaku bisnis dapat melaluinya dengan baik.

Kunci membangun bisnis di era baru 2022 menurut Yanty adalah kekuatan leadership serta fokus pada kekuatan dan peluang. “Penguatan leadership ini bukan hanya untuk pemilik usaha, tetapi juga untuk semua tim yang ada di perusahaan. Sebagai leader, yang pertama harus ditanamkan adalah rasa syukur karena usaha makanan merupakan usaha yang bisa berjalan dan mampu bertahan hingga sejauh ini. Energi positif dari rasa syukur ini harus disalurkan untuk memotivasi seluruh tim untuk terus maju. Terus belajar mengikuti paradigma baru di era baru ini dengan tujuan untuk mengoptimalisasi penjualan juga menjadi keharusan,” tutur Yanty.

Setiap bisnis, lanjut Yanty, tentu memiliki masing-masing kelemahan dan kekuatan. Agar tetap berkembang, bisnis harus fokus pada kekuatan yang dimiliki dan jeli membuat peluang-peluang baru. Menurutnya, ini adalah waktu yang tepat untuk berkolaborasi dengan stakeholder lain yang terkait untuk melengkapi kelemahan dan membantu membangun produk layanan atau penawaran baru.

“Bisnis di tengah pandemi, harus tetap optimis dan adaptif. Kondisi seperti saat ini bisa menjadikan bisnis semakin besar manakala kita tetap menjalin relasi yang baik dengan konsumen, misalnya melalui sosial media. Apalagi kita sudah memasuki era digital. Sebagian besar kegiatan termasuk jualan sudah berbasis teknologi dan internet,” jelas Yanti.

CEO & Founder Elcorps, Elidawati Ali Oemar, juga mengatakan bahwa kolaborasi bisnis adalah hal yang mendasar dan memang harus dilakukan khususnya di masa seperti saat ini.Saatnya mengindentifikasi dengan siapa bisnis dapat membuat kemitraan untuk menghasilkan pendapatan.
 
Meskipun Sebagian besar usaha mengalami krisis, namun tidak sedikit pula usaha yang mengalami peningkatan bahkan panen besar di masa pandemic ini. Kok bisa? Menurut Elidawati, hal ini sangat tergantung dengan mindsetdalam menghadapi dan menyikapi pandemi ini. “Pelaku bisnis yang mampu berjuang, beradaptasi, dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi adalah yang mampu bertahan dan sukses dalam usahanya,” Jelasnya.

Pada acara puncak, diberikan penghargaan Amazy Awards atas pencapaian kinerja dari Franchise Amazy dan Agen Frozen Food Amazy selama 2021. Untuk kategori franchisee dengan kategori Commited Franchisee penghargaan ini diberikan kepada Ibu Sri Yenti dari Amazy Sumber yang sudah bergabung dengan Amazy sejak 2011. Rajin dalam membayar Royalti, peremajaan outlet & re-branding sehingga dalam penjualan mereka terbilang konsisten.

Untuk kategori Sustainable Franchisee diberikan kepada Ibu Beatriks Amanda dari Amazy Ende yang konsisten dalam menjalankan bisnis Amazy. Dahulu memiliki 4 outlet saat ini hanya 2 outlet saja. Tetapi masih bisa bertahan walaupun ada keterbatasan dalam SDM. Untuk kategori selanjutnya Creative Digital Promotion diberikan kepada Pak Yuke Santoso dari Amazy Ciledug Cirebon yang sudah  bergabung dengan Amazy sejak 2013dan selalu aktif serta kreatif dalam menjalankan kegiatan digital marketing di sosial media.

Sedangkan untuk kategori Loyal Franchisee penghargaan ini diberikan kepada Ibu Elly dari Amazy Kuala Tungkal merupakan salah satu franchisee Amazy yang sudah lama dalam menjalin hubungan kerja sama dengan Amazy.

Untuk kategori Top Sales Amazy Frozen Food penghargaan ini diberikan kepada Lia Firdausy, Agen Frozen Food Amazy yang sudah bergabung sejak 2020 dan kepada Rega Indra sampai dengan sekarang aktif sebagai agen Amazy Frozen Food dari 2020. Selain itu Amazy juga memberikan doorprize bagi peserta yang beruntung. (RO/A-1)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya